Berita

Kepala Kepolisian Toronto, Mark Saunders/Net

Dunia

Protes Anti-Rasisme Meledak, Kepala Polisi Kulit Hitam Pertama Toronto Mengundurkan Diri

SELASA, 09 JUNI 2020 | 10:17 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kepala polisi kulit hitam pertama Toronto, Mark Saunders, dikabarkan akan mengundurkan diri dari jabatannya pada 31 Juli. Pengunduran diri tersebut terjadi di tengah merebaknya protes anti-rasisme dan tuntutan untuk mereformasi institut kepolisian di Amerika Serikat (AS).

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Senin (8/6), Layanan Kepolisian Toronto mengungkap, Saunders akan mengakhiri tugasnya sebagai Kepala Kepolisian Toronto pada 31 Juli 2020.

Hal yang sama juga disampaikan Saunders dalam akun Twitter-nya pada Selasa (9/6).

"Saya merasa terhormat telah melayani Kepolisian Toronto. Saya percaya anggota Kepolisian Toronto akan terus mengayomi dan melindungi kota terbaik di dunia," cuitnya seperti dikutip Sputnik.

Belum diketahui motivasi Saunders untuk mengundurkan diri.

Dalam setiap protes anti-rasisme di AS yang sudah memasuki hari ke-14, para demonstran menuntut "penggundulan" Departemen Kepolisian. Di mana mereka menganggap rasisme telah terjadi secara struktural di institusi tersebut.

Para kritikus menganggap, penggundulan Departemen Kepolisian sendiri akan sangat berbahaya dan bisa memicu meningkatnya kejahatan di AS.

Untuk diketahui, kemarahan warga AS sendiri dipicu dengan kematian pria kulit hitam, George Floyd, di tangan petugas polisi kulit putih, Derek Chauvin.

Floyd meninggal dunia usai lehernya ditekan oleh lutut Chauvin selama 8 menit 46 detik. Selama itu, Floyd sempat mengaku tidak bisa bernapas, meski Chauvin tidak mengindahkan pengakuan tersebut.

Setelah terkulai lemas, Floyd dinyatakan meninggal dunia ketika dibawa ke rumah sakit.

Kematian Floyd merupakan pemicu meledaknya amarah warga, di mana selama ini polisi di AS dikenal kerap berlaku diskriminatif terhadap warga kulit hitam atau keturunan Afro-Amerika.

Sayangnya, protes anti-rasisme tersebut juga terkadang berubah menjadi kerusuhan. Para demonstran yang marah pada polisi juga melakukan tindakan vandalisme, pembakaran, hingga penjarahan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya