Berita

Mantan Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Beathor Suryadi/Net

Politik

Beathor Suryadi Usul Partai Suara Terbanyak Jadi Penentu Presiden Dan Kepala Daerah

MINGGU, 07 JUNI 2020 | 09:51 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pembahasan RUU Pemilu selalu gaduh seperti biasa. Ambang batas parlemen dan presiden menjadi pangkal dari kegaduhan tersebut.

Beragam kritik dilancarkan atas adanya presidential threshold. Pakar hukum tata negara UGM, Zainal Arifin Mochtar sempat menuding bahwa ambang batas presiden adalah "sekrup pemerasan" oleh pihak partai sebagai upeti. Hal ini tidak ubahnya dengan demokrasi kriminal.

Sementara Sekjen DPP Partai Bulan Bintang Afriansyah Ferry Noor menilai ambang batas 7 persen yang patok dalam RUU sama dengan upaya merampas suara rakyat.

Menanggapi polemik ini, mantan Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Beathor Suryadi mengurai bahwa ambang batas merupakan hasil koalisi elite partai di parlemen untuk sebelum pemilu dilaksanakan, sehiingga parpol lain tertutup.

Dia pun ikut urun usul agar polemik ambang batas presiden dan parlemen tidak terus jadi polemik jelang pemilu. Usulnya adalah partai politik dengan suara terbanyak dapat menentukan eksekutif dan membagi habis jabatan dewan.

“Suara rakyat di partai terbesar menjadi presiden, gubernur, bupati dan walikota. Sementara suara terbesar partai berikutnya menjadi wakil eksekutif,” ujarnya kepada redaksi, Minggu (7/6).

Dengan begitu, dia yakin pemilu yang akan datang lebih efektif sederhana dan berhemat anggaran. Sementara semua parpol berlomba-lomba untuk menjadi pemenang dan menggerakan kadernya di semua posisi.

Para calon legislatif dan calon eksekutif hadir di semua desa untuk berkampanya menawarkan program, visi misi partainya jika berkuasa karena mendapatkan suara terbesar rakyat.

“Pilih partai kami. Ini calon presidennya, Ini calon gubernur, bupati, dan walikotanya,” ujar Beathor memperagakan kampanye yang akan dilakukan jika usulnya diterima.

“Hasil pemilu ini juga mensinkronkan kerja-kerja kerakyatan dari pemerintah pusat ke daerah,” demikian Beathor.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya