Berita

Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan Presiden China, Xi Jinping/Net

Dunia

Via Telepon, Presiden Macron Minta Xi Jinping Kembali Ke Prinsip 'Satu Negara, Dua Sistem'

MINGGU, 07 JUNI 2020 | 07:35 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kritikan terhadap pemberlakuan UU keamanan nasional oleh China di Hong Kong semakin banyak bermunculan, termasuk dari Prancis. Presiden Emmanuel Macron bahkan sudah secara langsung meminta Presiden Xi Jinping untuk terus mendukung prinsip "satu negara, dua sistem".

Begitu yang diungkapkan oleh seorang pejabat dari Istana Kepresidenan Prancis (Elysee) kepada Reuters pada Sabtu (6/6).

"Presiden mengatakan ia memantau situasi (Hong Kong) dengan cermat dan menegaskan kembali dukungan Prancis untuk prinsip 'satu negara, dua sistem'," ujar pejabat tersebut.

Pejabat Elysee tersebut juga mengungkap, Macron sudah membahas mengenai Hong Kong dengan Xi dalam panggilan telepon pada Jumat (5/6).

Selain membahas Hong Kong, panggilan telepon keduanya selama satu setengah jam tersebut juga mendiskusikan kerja sama penanggulangan pandemik Covid-19. Di mana Macron menekankan peran penting dari Organisasi Kesehatan Dunia.

Bulan lalu, parlemen China sudah menyetujui UU keamanan nasional Hong Kong. UU tersebut dianggap sebagai gerbang China untuk mengendalikan Hong Kong yang tidak sesuai dengan status semi-otonomnya.

UU tersebut bukan hanya membuat warga Hong Kong marah, namun juga telah mempertegang hubungan China dan AS, serta China dan Inggris.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya