Berita

Mantan komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai/Net

Politik

Natalius Pigai: Dilihat Dari Asas Nesesitas, Urgensitas, Dan Utilitas, Injil Berbahasa Minangkabau Tidak Relevan

JUMAT, 05 JUNI 2020 | 12:47 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Aplikasi Injil berbahasa Indonesia yang sempat muncul di Google Play Store terus menuai kritik. Kritik muncul lantaran kehadiran aplikasi tersebut tidak tepat.

Ini lantaran aplikasi tersebut bertolak belakang dengan adat dan budaya masyarakat Minangkabau yang memiliki falsafah  'Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah’.

Kritik atas aplikasi itu juga muncul dari aktivis Papua, Natalius Pigai. Menurutnya, kehadiran sebuah instrumen hendaknya didasarkan pada tiga asas.

“Suatu instrumen (barang) diadakan berdasar atas asas: Nesesitas, urgensitas dan utilitas,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Jumat (5/6).

Jika dilihat dari ketiga asa tersebut, mantan komisioner Komnas HAM ini menilai aplikasi Injil berbahasa Minangkabau menjadi tidak relevan lagi.

Menurutnya, jika ada orang Minangkabau hendak mempelajari Injil, maka hal itu cukup dengan menggunakan Injil berbahasa Indonesia. Tidak perlu harus menghadirkan versi berbahasa Minangkabau.

“Dilihat dari 3 asas ini, maka aplikasi Injil Bahasa Minang jadi tidak relevan. Jika ada orang yg punya niat membaca, maka Alkitab berbahasa Indonesia sudah cukup,” tutupnya.

Dalam kasus ini, Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno telah menyurati Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menghapus aplikasi kitab suci Injil berbahasa Minangkabau.

Selain tidak susai adat dan budaya, masyarakat Minangkabau juga keberatan dan resah dengan kemunculan aplikasi itu.

"Kami harap melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika dapat menghapus aplikasi tersebut Play Store Google dan menghindari kemungkinan munculnya aplikasi sejenis di kemudian hari," ujar Gubernur Irwan kepada Kominfo.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya