Berita

Hao Haidong dan istrinya, Ye Zhaoying/Net

Dunia

Lewat Video YouTube, Mantan Bintang Timnas China Kritik Habis-habisan Partai Komunis

JUMAT, 05 JUNI 2020 | 08:14 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Nama Hao Haidong, pensiunan bintang sepakbola dari tim nasional China kembali mencuat. Dalam sebuah video, Hao menyerukan penggulingan Partai Komunis China.

Video tersebut dirilis di channel YouTube miliarder China yang buron, Guo Wengui pada Kamis (4/6). Guo juga dikenal dekat dengan mantan penasihat Presiden Donald Trump, Steve Bannon.

Melalui video tersebut, Hao yang saat ini tinggal di Spanyol melakukan wawancara selama 53 menit. Meski sebenarnya tidak diketahui di mna video tersebut diambil.


Namun video tersebut diketahui dibuat untuk memperingati insiden berdarah terhadap demonstran mahasiswa di Lapangan Tiananmen, Beijing, 1989.

"Saya pikir orang-orang China tidak boleh diinjak-injak oleh Partai Komunis China lagi. Saya pikir Partai Komunis ini harus dikeluarkan dari kemanusiaan. Ini adalah kesimpulan yang saya dapatkan setelah 50 tahun hidup," ujar Hao seperti dikutip Reuters.

Dalam video tersebut, ia muncul bersama istrinya, mantan juara bulutangkis, Ye Zhaoying.

Saat ini, YouTube masih diblokir di China. Kementerian Luar Negeri China pun belum memberi komentar.

Hao sendiri memulai karir untuk tim junior Tentara Pembebasan Rakyat, lalu naik pangkat menjadi mayor. Ia merupakan bintang sepakbola China pada 1990-an hingga 2000-an. Ia adalah pencetak gol terbanyak, lebih dari 100 kali, ketika bermain untuk tim nasional China. Ia juga lah yang membawa China masuk ke final Piala Dunia pada 2002.

Hao yang punya julukan "Cannon Hao" juga dikenal dengan keberaniannya untuk membahas isu-isu sosial dan mengkritik pendirian sepakbola China. Walau begitu, ia tidak pernah mengkritik Partai Komunis China.

Sementara itu, pada Rabu (3/6), beberapa pesawat baling-baling membawa spanduk bertuliskan "Negara Federal Baru China" di atas kota New York. Di sana, Guo yang mempunyai nama asing Miles Kwok, dan Bannon melakukan live streaming dari sebuah kapal.

Dari videonya, terlihat Hao membaca deklarasi "Negara Federal Baru China".

Hasil penelusuran, akun Weibo (platform seperti Twitter milik China) Hao yang memiliki lebih dari 7 juta pengikut sudah dihapus pada Kamis sore. Semua entri tentangnya di Zhihu, situs tanya jawab, juga telah dihapus.

Jika Hao adalah mantan pesepakbola, Guo adalah buronan karena kejahatan keuangan. Ia meninggalkan China pada 2014 dan menggunakan YouTube untuk mengkritik China.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya