Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Haris Rusly Moti: Ada Pertentangan Dalam Tubuh Kekuasaan Yang Sebabkan Penguasa Rubuh

JUMAT, 05 JUNI 2020 | 07:57 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Kehadiran pagebluk virus corona baru atau Covid-19 dan suara oposisi yang kian lantang seolah-olah menjadi tameng untuk membenarkan alasan kapal pemerintah karam.

Padahal jauh sebelum Covid-19, laju ekonomi yang dicapai pemerintahan Joko Widodo memang sudah anjlok.

Begitu terang aktivis Haris Rusly Moti dalam kicauannya di akun Twitter @motizenchannel sesaat lalu, Jumat (5/6).

“Covid 19 dan oposisi jadi kambing hitam dari karamnya kapal pemerintahan Jokowi. (Padahal) ekonomi nyungsep bukan karena covid, sebelumnya ekonomi sudah menuju merah,” tegasnya,

Laju ekonomi di tahun 2019 memang stagnan di kuartal pertama hingga ketiga. Lajunya tertekan pada angka 5 persen. Sementara pada kuartal keempat, pertumbuhan ekonomi terjun bebas dari angka 5 persen, yaitu ke angka 4,97 persen.

Sedangkan pada kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi anjlok di angka 2,97 persen. Pemerintah beralasan bahwa hal itu diakibatkan karena pandemik virus corona. Di mana virus ini kali pertama dinyatakan masuk Indonesia adalah di awal bulan Maret.

Haris Rusly Moti menilai, kapalnya kapal pemerintah bukan karena Covid-19 dan gerakan oposisi semata. Tapi ada faktor lain.

Dalam hal ini, mantan ketua umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) itu menduga ada faktor internal yang kuat mempengaruhi kerja pemerintah yang tidak maksimal.

“(Ada) pertentangan dalam tubuh kekuasaan yang menyebabkan penguasa rubuh,” tekannya.

Haris Rusly Moti sempat mengaku menerima informasi mengenai manuver faksi tertentu di tubuh pemerintahan untuk mengambil alih kekuasan.

Pernyataan itu disampaikan untuk menanggapi pernyataan Direktur Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens soal kemungkinan kudeta.

“Boni Hargens katakan ada rencana kudeta manfaatkan situasi COVID. Aku yakin rencana kudeta itu tak mungkin dilakukan oposisi,” tulis Haris Rusly Moti.

“Aku justru dapat informasi, ada faksi-faksi di dalam tubuh kekuasaan yang berencana tendang Joko Widodo dari jabatan Presiden,” sambungnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya