Berita

Papan tanda di perbatasan Cina dan India di Bumla, Arunachal Pradesh/Net

Dunia

China dan India Tolak Peran AS Atas Sengketa Diperbatasan

KAMIS, 04 JUNI 2020 | 14:50 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

China dan India sama-sama menolak adanya pihak ketiga yang terlibat dalam mendamaikan perselisihan kedua negara. Juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian, menekankan bahwa situasi di daerah sengketa sejauh ini stabil dan dapat dikendalikan.

"Tidak memerlukan keterlibatan pihak ketiga," tegas Lijian, dalam keterangannya Rabu kemarin, seperti dikutip dari South China Morning Post.

Pernyataan Lijian seolah menggarisbawahin bahwa China dan India menolak campur tangan Amerika Serikat.


Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump pada pekan lalu menuliskan tweet bahwa Amerika Serikat siap dan mau menengahi sengketa perbatasan kedua negara. Akan tetapi, pemerintah China dan India menolak usulannya.

Lijian mengatakan, posisi China dalam sengketa perbatasan adalah untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional dengan tetap menjaga perdamaian dan stabilitas.

"Saat ini komunikasi antara China dan India telah lancar dengan saluran yang berfungsi dengan baik," terangnya di Beijing kepada media.

Untuk menyelesaikan sengketa itu, China dan India akan menggelar perundingan pada hari Sabtu lusa, (6/6).  Menteri Pertahanan India Rajnath Singh membenarkan pertemuan antara para pemimpin senior militer India dan China, meskipun kedua belah pihak mengirim lebih banyak pasukan ke garis depan.

Pengamat politik memprediksi pertemuan kedua negara yang diwakilkan oleh para pimpinan militernta itu akan berakhir secara positif.

"Penguatan pasukan dapat dipandang sebagai pencegahan dan tawar menawar dalam negosiasi yang akan datang," kata Sun Shihai, seorang peneliti tentang hubungan China dengan Asia Selatan di Akademi Ilmu Sosial Tiongkok.

Tidak ada satu pun pihak yang memiliki niat atau alasan untuk membiarkan situasi berputar di luar kendali.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya