Berita

Pesawat Air China/Net

Dunia

Maskapainya Tak Dapat Izin Operasi, AS Balas Tangguhkan Layanan Maskapai China

KAMIS, 04 JUNI 2020 | 09:20 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Hubungan Amerika Serikat (AS) dan China kian memburuk. Perseteruan keduanya telah merambah ke banyak bidang, salah satunya industri penerbangan.

AS pada Rabu (3/6) menangguhkan semua penerbangan ke dan dari negeri Paman Sam yang dilakukan oleh maskapai China. Penangguhan sendiri akan mulai berlaku pada 16 Juni dan bisa dipercepat dengan perintah Presiden Donald Trump, melansir CNA.

Langkah tersebut adapun akan mempengaruhi empat maskapai China, termasuk Air China dan China Eastern Airlines.

"Maskapai penerbangan AS telah meminta untuk memulai kembali layanan penumpang, mulai 1 Juni. Kegagalan pemerintah China untuk menyetujui permintaan mereka merupakan pelanggaran terhadap Perjanjian Transportasi Udara," demikian bunyi keterangan dari Departemen Perhubungan AS (DoT).

Seperti yang disampaikan DoT, maskapai penerbangan AS memang sudah mengurangi dan menunda layanan ke China di tengah pandemik Covid-19. Namun pada Mei, United dan Delta sudah mengajukan aplikasi penerbangan dan tidak mendapat izin dari Otoritas Penerbangan Sipil China (CAAC).

CAAC sendiri diketahui mulai menentukan batas layanan maskapai asing berdasarkan aktivitas mereka pada 12 Maret, di mana pada saat itu, AS sudah menangguhkan semua layanannya.

"Tanggal 'dasar' sewenang-wenang secara efektif menghalangi operator AS dari memulihkan kembali penerbangan penumpang yang dijadwalkan ke dan dari China," tambah DoT.

Sementara itu, DoT mengungkapkan, muncul indikasi bahwa maskapai China menggunakan penerbangan charter untuk bisa mendapat batas jadwal penerbangan satu kali sepekan.

"Tujuan utama kami bukan untuk bertahan pada situasi ini, tetapi lebih pada perbaikan lingkungan di mana pembawa kedua pihak akan dapat menggunakan sepenuhnya hak-hak bilateral mereka," papar DoT.

Sementara itu, pada awal Januari 2020, sebelum pandemik melanda, operator AS dan China mengoperasikan sekitar 325 penerbangan mingguan antara kedua negara.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya