Berita

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres/Net

Dunia

Sekjen PBB Desak Pemerintah AS Tahan Diri Tanggapi Protes: Keluhan Harus Didengar

RABU, 03 JUNI 2020 | 17:01 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mendesak pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menahan diri dalam menanggapi protes yang dipicu kematian pria kulit hitam, George Floyd.

Melalui akun Twitter-nya pada Selasa (2/6), Guterres mengatakan rasisme adalah kebencian yang harus ditolak oleh semua orang. Rasisme adalah ancaman untuk setiap masyarakat dan keanekaragaman adalah kekayaan.

"Saya sedih melihat kekerasan di jalan-jalan di negara tuan rumah dan kota tuan rumah kami, New York," ujar Guterres seperti dikutip Anadolu Agency.

"Keluhan harus didengar tetapi harus diungkapkan secara damai dan pihak berwenang harus menunjukkan pengekangan dalam menanggapi demonstrasi," tambahnya.

Lebih lanjut, ia mendesak para pemimpin untuk fokus pada penanganan ketidaksetaraan sehingga bisa menciptakan kohesi sosial dan setiap kelompok merasa dihargai.

"Itu berarti mengatasi ketidaksetaraan dan diskriminasi, memperkuat dukungan untuk yang paling rentan dan memberikan peluang bagi semua orang," tambahnya.

Kematian Floyd pada Senin (25/5) terjadi setelah ia ditangkap karena berusaha untuk menggunakan uang palsu di sebuah toko di Minneapolis, Minnesota.

Dalam sebuah rekaman video yang viral, terlihat ia diborgol oleh petugas polisi.

Salah satu petugas polisi tersebut bernama Derek Chauvin. Ia kemudian menjepit Floyed ke tanah dengan lututnya selama hampir sembilan menit.

Meski Floyd sudah mengerang kesakitan dan mengatakan, "Saya tidak bisa bernapas", Chauvin tidak melepaskannya hingga akhirnya pria tersebut meninggal dunia.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya