Berita

Kapal Induk AS terbaru, USS Gerald R Ford/Net

Pertahanan

Andalan Baru Angkatan Laut AS, Kapal Induk USS Gerald Ford Seharga Rp 188 Triliun

RABU, 03 JUNI 2020 | 09:21 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) melakukan tes komando dan kontrol ketika kapal induk terbaru mereka, USS Gerald R Ford, beroperasi di perairan Atlantik selama melakukan serangkaian uji coba.

Uji coba akan terus dilakukan selama satu setengah tahun ke depan.

"Kami ingin membuat Ford mulai melakukan beberapa interaksi dasar dengan kapal perang lainnya," kata Laksamana Muda Craig Clapperton, Komandan Carrier Strike Group 12, dalam konferensi pers, seperti dikutip dari  Defenseone.


USS Geral R Ford akan dihubungkan secara elektronik dengan kapal induk lain, kapal perusak, kapal penjelajah, pesawat tempur, dan markas besar darat di seluruh dunia.

USS Gerald R Ford kelak akan menggantikan kapal induk kelas Nimitz yang masih beroperasi sejak 1970-an.

Kapal induk kelas Nimitz bisa berlayar dengan kecepatan di atas 30 knot, mengarungi perairan selama 90 hari tanpa harus mengisi ulang perbekalan, dan meluncurkan pesawat terbang ratusan kilometer dari sasaran.

"Sebagai kelompok kapal penyerang, sangat penting untuk dapat menyatukan gambar udara, permukaan dan bawah permukaan, dan membaginya dengan sisa armada penyerang untuk memungkinkan skala operasi militer skala penuh dari kelompok penyerangan," kata Clapperton.

Kapal induk USS Gerald F Ford memiliki bobot 100.000 ton atau sama dengan 400 Patung Liberty. Saat pengerjaannya membutuhkan 5.000 tenaga kerja. Untuk mengecatnya, dibutuhkan 200.000 galon cat berwarna abu-abu untuk melapisi kapal ini, itu artinya sama cukup untuk mengecat Gedung Putih sebanyak 350 kali.

Kapal yang akan menjadi andalan ini memiliki kecepatan di atas 30 knot atau sekitar 55 kilometer per jam, namun hanya membutuhkan sedikit saja kru untuk menjalankannya, sehingga diharapkan negara bisa menghemat lebih dari 4 miliar dolar AS selama 50 tahun masa pakai kapal induk ini.

Biaya pembuatan kapal ini mencapau 13 miliar dolar AS atau sekitar Rp 188,5 triliun (kurs Rp 14.500).

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya