Berita

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule/Net

Politik

Ketua ProDEM: Pancasila Layu Jika Pemimpin Yang Gagal Paham Dipertahankan

SENIN, 01 JUNI 2020 | 13:23 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Tepat pada hari ini, Senin (1/6) Pancasila genap berusia 75 tahun, terhitung sejak kali pertama dipidatokan Bung Karno. Namun demikian, selama itu pula Pancasila sebagai ideologi bangsa belum mampu dipraktikkan dengan baik dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule menilai semua itu tidak lepas dari sikap pemimpin yang gagal memahami dan mengejewantahkan Pancasila secara baik dan benar.

“Semua ini akibat dari pemimpin yang gagal menghadapi era globalisasi. Dia gagal paham dengan Pancasila,” tegasnya pada redaksi, Senin (1/6).

“Di era globalisasi Pancasila pun diliberalisasi, bukannya dinasionalisasi. Akhlak, norma, sampai demokrasi pun diliberalisasi,” sambungnya.

Iwan Sumule mengaku prihatin lantaran Pancasila yang disarikan para pendiri bangsa kini sebatas sejarah yang dihapal saat sekolah. Pancasila masih belum mampu ditumbuhkan dan mengakar ke setiap sendi kehidupan masyarakat Indonesia.

“Derasnya arus globalisasi yang membawa hama kapitalisme menjadi salah satu sebabnya,” urai Iwan Sumule.

Karena pemimpin tidak berhasil membendung arus tersebut, maka bangsa ini gagal melakukan lompatan ideologi dan lompatan tembok feodalisme yang jadi penghalang perwujudan nilai-nilai dan cita-cita Pancasila sebagai ideologi.

Kini, sambungnya, tidak ada cara lain. Semua elemen harus bersatu menghancurkan tembok feodalisme dan menyingkirkan pemimpin yang gagal paham agar Pancasila sebagai ideologi bangsa dapat tumbuh, mengakar, dan dinasionalisasi di era globaslisasi yang begitu deras membawa hama kapitalisme.

Menurutnya, 75 tahun merupakan waktu yang cukup bagi bangsa ini untuk mengakhiri praktik-praktik penghisapan dan ketidakadilan terhadap rakyat terjadi. Adil dan makmur harus diwujudkan sebagaimana amanat konstitusi negara dan tujuan pangamalan Pancasila.

“Jika terus mempertahankan pemimpin yang sama sekali tak memahami Pancasila sebagai ideologi bangsa, maka niscaya Pancasila layu dan mati,” ujarnya.

“Pancasila harus bisa jadi ideologi yang bisa mewujudkan masyarakat adil dan makmur,” demikian tegas Iwan Sumule.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Yakin Gugatan PDIP di PTUN Tak Diterima, Otto Hasibuan: Game is Over!

Kamis, 25 April 2024 | 19:55

Rombongan PKS Tiba di Markas PKB, Koalisi Berlanjut?

Kamis, 25 April 2024 | 19:34

Prabowo Gembira Nasdem Mau Kerja Sama

Kamis, 25 April 2024 | 19:18

Ampera Indonesia Desak KPK Usut Dugaan Keterlibatan Boyamin Saiman dalam Kasus Bupati Banjarnegara

Kamis, 25 April 2024 | 19:12

Yandri Susanto: Seluruh DPW dan DPD Ingin Zulhas Lanjutkan Pimpin PAN

Kamis, 25 April 2024 | 18:58

PT MMI Pastikan Sistem Manajemen K3 Pelindo Tower Aman

Kamis, 25 April 2024 | 18:57

TKN Tak Akan Ambil Langkah Hukum Pihak-pihak yang Adu Domba Prabowo dengan Jokowi

Kamis, 25 April 2024 | 18:48

Iwan Sumule: Tuduhan Pemilu Curang Tampak Hanya Pentas Demokrasi Komika

Kamis, 25 April 2024 | 18:35

Beda Pilihan Politik Tak Putuskan Persahabatan Prabowo dan Surya Paloh

Kamis, 25 April 2024 | 18:31

Airlangga Ditunjuk Ketua Percepatan Keanggotaan Indonesia di OECD

Kamis, 25 April 2024 | 18:24

Selengkapnya