Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani/Net

Politik

Gerindra: Ekspor Andalan Kok Dipungut Pajak, Ini Ilmu Dari Mana Mbak Sri Mulyani?

MINGGU, 31 MEI 2020 | 12:25 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam mengambil kebijakan kembali menuai kontroversi. Kali kebijakan yang disoroti adalah pungutan pajak komoditas ekspor produk crude palm oil (CPO) dan turunannya.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Arief Poyuono bahkan tidak habis pikir dengan kebijakan tersebut. Dia juga bertanya-tanya mengenai ilmu yang sedang dipakai menteri berpredikat terbaik dunia tersebut.

“Ilmu ekonomi dari mana yang Mbak Sri Mulyani pakai. Di saat ekonomi lesu akibat Covid-19, kok malah pungutin pajak ekspor andalan Indonesia?” ujarnya kepada redaksi, Minggu (31/5).

Ketua umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu ini mengingatkan Sri Mulyani bahwa ekspor CPO dan produk turunan sedang turun drastis. Pemungutan pajak ekspor sebesar 55 dolar AS/ton, menurutnya akan membuat komoditas ekspor CPO semakin hancur.

“Jadi mahal harganya. Sudah mahal, permintaan CPO dunia juga makin menurun drastis akibat pengaruh pandemik di negara-negara tujuan ekspor CPO,” katanya.

“Aneh bin aneh loh kebijakan Mbak Sri mulyani yang hanya karena ingin nyelametin industri B-30,” sambung Arief Poyuono.

Pungutan pajak ekspor ini juga akan berdampak pada pendapatan petani sawit. Pemasukan mereka akan anjlok drastis dan makin tidak bisa membayar kredit plasma. Sebab, pungutan ekspor CPO ini akan dibebankan pada harga tandan buah segar nantinya.

“Biasanya di era new normal, jika ekonomi dunia sedang krisis akibat sesuatu atau Covid 19 justru ekspor komoditas digenjot dengan pembebasan pajak untuk menggiatkan perekonomian domestik,” sambungnya.

“Jangan-jangan Mbak Sri ini masuk katagori ekonom non or old normal kali ya. Yang ingin menghancurkan industri perkebunan sawit demi menyelamatkan konglomerat B-30,” tutupnya.

Populer

Seluruh Fraksi di DPR Kompak Serang Kejagung soal Tom Lembong

Rabu, 13 November 2024 | 18:01

Kapolri Mutasi 55 Pati dan Pamen, Ada 3 Kapolda Baru

Selasa, 12 November 2024 | 23:52

"Geng Judol" di Komdigi Jadi Gunjingan sejak Bapak itu Jabat Menteri

Rabu, 06 November 2024 | 07:53

Dedi Prasetyo Dapat Bintang Tiga jadi Irwasum, Ahmad Dofiri Wakapolri

Selasa, 12 November 2024 | 22:50

Tak Terima Dikabarkan Meninggal, Joncik Laporkan Akun Facebook "Lintang Empat Lawang" ke Polisi

Kamis, 07 November 2024 | 06:07

Musa Rajekshah Dorong Pemetaan Potensi dan Keunggulan Desa

Kamis, 07 November 2024 | 21:43

Beredar Kabar Sekda DKI Jakarta Diganti

Jumat, 08 November 2024 | 15:43

UPDATE

2.500 Personel Kawal Laga Timnas Indonesia Kontra Jepang

Jumat, 15 November 2024 | 04:02

Budi Arie Dituntut Tanggung Jawab soal "Pengamanan" Situs Judol

Jumat, 15 November 2024 | 03:47

Rawan Disalahgunakan, KJP Dievaluasi untuk Program Sekolah Gratis

Jumat, 15 November 2024 | 03:25

Trending X, Rano Karno Hapus Foto Bareng Tersangka Judol

Jumat, 15 November 2024 | 03:03

Ini Pengalihan Arus Lalu Lintas di GBK saat Timnas Garuda Versus Jepang

Jumat, 15 November 2024 | 02:51

MRT Bundaran HI-Kota Beroperasi 2027

Jumat, 15 November 2024 | 02:18

Roy Suryo Tak Percaya "Pengamanan" Situs Judol Rp8,5 Juta per Bulan

Jumat, 15 November 2024 | 02:01

Raja Juli Optimis Reforestasi 12 Juta Hektare Lahan

Jumat, 15 November 2024 | 01:36

Pegawai Komdigi Diduga "Bermain" Judi Online sejak Era Covid-19

Jumat, 15 November 2024 | 01:23

PNM Sabet Tiga Penghargaan di BBMA 2024

Jumat, 15 November 2024 | 01:06

Selengkapnya