Berita

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini/Net

Politik

Tanggapi Amukan Risma, Pengamat: Pemimpin Itu Bekerja Dengan Hati, Bukan Emosi

MINGGU, 31 MEI 2020 | 08:26 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini kembali menjadi sorotan usai kembali marah-marah dihadapkan awak media.

Kemarahan Risma kali ini memuncak setelah dua mobil laboratorium dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang ia minta sebelumnya justru bergerak ke daerah lain.

Politisi PDI Perjuangan itu merasa ada pihak tertentu yang sengaja melakukan sabotase, sehingga warganya tidak bisa menjalani swab test secara maksimal.


Menanggapi amukan Risma tersebut, pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menegaskan bahwa tidak ada persoalan yang bisa diselesaikan dengan cara marah-marah.

"Apapun persoalannya. Pemimpin itu emosinya harus stabil. Dan pemimpin itu harus bekerja dengan hati dan rasionalitasnya. Bukan dengan emosionalnya," ujarnya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (31/5).

Menurut Ujang, karakter seseorang akan terlihat ketika sedang menghadapi masalah sulit. Begitu pun dengan menghadapi masalah Covid-19 di Surabaya. Itu harus diselesaikan dengan cara-cara yang elegan, bukan marah-marah.

"Agama juga mengajarkan. Jika kita sedang marah, janganlah kita mengambil keputusan. Artinya dalam menghadapi setiap persoalan, termasuk wabah corona yang menyebar di Surabaya, tak perlu dilakukan dengan marah-marah. Jika sedang marah, maka ambilah air wudhu," pungkasnya.

Pemprov Jatim telah memberikan penjelasan bahwa pengalihan dua mobil laboratorium ke berbagai daerah sudah sesuai kebutuhan dan penjadwalan. Saat ini pun mayoritas daerah di Jatim mengalami kendala keterbatasan lab PCR.

Sementara Kota Surabaya, memiliki laboratorium dengan kapasitas sekitar 800 sampel per hari. Belum lagi tambahan mobil PCR dari BIN yang berkapasitas 200 sampel per hari.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya