Berita

Ilustrasi, burung merpati/Net

Dunia

Aparat India Telah Bebaskan Burung Merpati Yang Diduga Mata-mata Karena Melintasi Perbatasan Kashmir

SABTU, 30 MEI 2020 | 15:56 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Seekor merpati melintasi perbatasan Kashmir pada awal pekan kemarin, dan telah menimbulkan kontroversi. Diduga burung itu adalah mata-mata dari Pakistan. Penyelidikan mengungkapkan ternyata itu hanyalah burung biasa milik seorang nelayan Pakistan.

Pihak berwenang India pun melepaskan burung itu. Seorang pejabat di kepolisian mengatakan tidak ada yang mencurigakan dari burung tersebut.

"Merpati dibebaskan kemarin setelah tidak ada yang mencurigakan ditemukan," kata Shailendra Mishra, seorang pejabat senior polisi di Kashmir yang dikelola India.

Hingga kini tidak ada informasi lanjutan di mana burung itu dilepaskan dan kapan kembali kepada pemiliknya, Habibullah, seorang pemuda yang tinggal di sebuah desa dekat perbatasan yang diperdebatkan antara India dan Pakistan.

"Ini hanya burung yang tidak bersalah," kata Habibullah, Jumat (29/5), seperti dikutip dari DW. Ia mengatakan burungnya itu sedang dilatih untuk mengikuti suatu turnamen.

Awal pekan ini, ia telah meminta Perdana Menteri India Narendra Modi untuk mengembalikan unggasnya.

"Saya mengimbau (kepada) Perdana Menteri India untuk mengembalikan merpati saya yang melintasi perbatasan selama sesi pelatihan untuk turnamen mendatang," kata Habibullah.

Balap merpati adalah olahraga populer di desa-desa di sepanjang perbatasan, di mana burung-burung diidentifikasi dengan spidol seperti perangko, cat, dan cincin di kaki mereka. Ada banyak contoh di mana burung dari kedua sisi hilang melintasi perbatasan

"Kami harus membawa burung itu ke dalam tahanan untuk diselidiki jika digunakan untuk memata-matai," kata seorang pejabat senior keamanan perbatasan India kepada Reuters ketika itu. Dia menjelaskan bahwa itu adalah prosedur standar karena  ketegangan perbatasan tetap tinggi di antara para negara tetangga.

Merpati tersebut ditahan setelah angka-angka yang tertulis pada cincin di kaki burung itu dianggap kode yang dimaksudkan untuk kelompok-kelompok militan yang beroperasi di Kashmir yang dikelola India.

Namun, Habibullah mengatakan bahwa angka di kaki merpati adalah nomor ponselnya, yang dapat digunakan untuk membuktikan kepemilikan jika burung itu hilang.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya