Berita

Ketua Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan) Badruddin saat membagikan masker kepada warga/Ist

Kesehatan

Setelah PSBB Berakhir, Puskesmas Harus Makin Diawasi

SABTU, 30 MEI 2020 | 11:23 WIB | LAPORAN: AK SUPRIYANTO

Beberapa daerah kemungkin akan mengakhiri masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Juni 2020 ini.

Berakhirnya PSBB membuat kehidupan warga secara bertahap akan kembali seperti semula. Warga pun akan mulai berkegiatan di luar rumah. Cilakanya, interaksi sosial di masyarakat dapat membawa risiko penularan virus corona.

Menurut Barudin, Ketua Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan) Jakarta Timur, pengakhiran PSBB adalah pilihan pahit pemerintah ditengah masih mewabahnya Covid-19.


Untuk meminimalisir risiko penularan baru pasca pengakhiran PSBB, ia meminta agar pemerintah pusat dan daerah meningkatkan kesiapan fasilitas kesehatan. Puskesmas dan tenaga kesehatan seyogyanya tetap dalam keadaan siaga.

“Puskesmas adalah ujung tombak dan pertahanan terdepan dalam kesehatan. Dengan pengawasan yang ketat dari pemerintah, Puskesmas diharapkan berfungsi optimal untuk mengantisipasi potensi lonjakan kasus dalam beberapa waktu ke depan,” kata Barudin dalam keterangan, Sabtu (30/5).

Di wilayah DKI Jakarta, Rekan selama ini aktif mengawasi Puskesmas. Berdasarkan pengamatan yang mereka lakukan, belum semua Puskemas di DKI memberikan pelayanan yang prima selama masa PSBB. Barudin memaparkan, masih ada Puskesmas level kecamatan tidak responsif saat menerima laporan tentang keberadaan warga yang diduga positif Covid-19. Alih-alih mendatangi warga yang melapor, Puskemas justru mengarahkan sang warga untuk menelpon AGD (Ambulan Gawat Darurat).

“Seharusnya  petugas Puskesmas mengecek langsung kebenaran laporan itu. Jika benar ditemukan indikasi Covid-19, baru mereka menghubungi AGD untuk dievakuasi ke Rumah Sakit rujukan,” ujarnya.

Rekan juga menemukan fakta bahwa ada dokter-dokter jaga di UGD (Unit Gawat Darurat) Puskemas yang tidak berada di tempat saat malam hari. Mereka menitip pesan ke penjaga Puskesmas agar menelponnya jika ada pasien datang, yang ujungnya merepotkan pasien karena harus menunggu lama di UGD.

“Syukurlah, Gubernur Anies menyambut baik pengawasan yang dilakukan Rekan, dan menyatakan akan mengecek terus kesiapan fasilitas kesehatan di ibukota,” tandasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya