Berita

Nilai ekspor produk pertanian Indonesia harus lebih besar dari impor/Net

Politik

Impor Pertanian Bukan Hal Tabu, Asalkan Nilai Ekspor Tetap Lebih Besar

JUMAT, 29 MEI 2020 | 15:25 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Impor komoditas pertanian memang bukan sebuah kebijakan yang salah atau bahkan tabu untuk dilakukan. Namun, karena Indonesia merupakan negara agraris, seyogyanya hal tersebut tidak dilakukan.

"Apa sih yang ingin diimpor? Lalu, apa jenis komoditas pangan yang bakal diimpor itu mendesak karena di Indonesia kekurangan? Sehingga bisa berakibat gejolak harga dan kurang stok? Dan jangan juga sampai bertepatan ketika panen raya," ujar pengamat pertanian dari Universitas Hasanuddin, Yunus Musa, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (29/5).

Dirinya menegaskan, impor boleh saja dilakukan jika ada jenis komoditas pangan yang mengalami minus. Hal tersebut lebih baik dilakukan ketimbang mengakibatkan kerugian ekonomi serta sosial.


Menurut Yunus, nilai ekspor pertanian di Indonesia sejauh ini masih berkontribusi baik dan bisa dibanggakan.

Capaian ekspor pertanian pun tidak lebih rendah dibandingkan impor. Nilai hasil ekspor tersebut mampu surplus guna menutupi keuangan negara untuk modal impor pangan.

"Itu juga harus dipahami. Yang diketahui, neraca ekspor pertanian Indonesia bagus selama ini. Jadi, jangan sampai lebih besar impornya dari ekspor, itu tidak boleh," tegas Yunus.

Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama Januari-April 2020 nilai ekspor pertanian meningkat 16,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Meningkat dari Rp 115,18 triliun menjadi Rp 134,63 triliun.

Begitu juga perdagangan produk pertanian tercatat surplus selama Januari-April 2020 sebesar 32,96 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni dari sebesar Rp 33,62 triliun meningkat menjadi Rp 44,70 triliun.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya