Berita

Sekretaris Urusan Veteran (VA) AS Robert Wilkie/Net

Dunia

Departemen Veteran Menghentikan Hampir Semua Penggunaan Obat Yang Tidak Terbukti Untuk Virus Corona

JUMAT, 29 MEI 2020 | 14:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sekretaris Urusan Veteran (VA) AS Robert Wilkie mengungkapkan bahwa departemennya telah menghentikan penggunaan obat malaria yang belum terbukti bisa menyembuhkan Covid-19.

Sebelumnya, pada sidang dengar pendapat, ia membela penggunaan awal hydroxychloroquine pada pasien virus corona dengan harapan bisa memberikan kesembuhan, seperti dikutip dari Military Times. Namun, kemudian Wilkie mengatakan bahwa rumah sakit VA yang dikelola pemerintah telah meminimalkan penggunaannya, melihat studi yang menunjukkan kemungkinan bahaya dan perawatan lain yang mungkin dilakukan secara online.

"Saya berharap tren itu akan berlanjut di masa depan," tambahnya.


Presiden Donald Trump telah banyak menggunakan obat ini, bahkan dalam beberapa hari terakhir dia telah menggunakan obat itu untuk mencegah infeksi virus corona seperti pengakuannya, padahal belum ada bukti ilmiah tentang keefektifannya.

"Kita semua belajar saat kita menghadapi krisis ini," kata Wilkie pada subkomite alokasi DPR. "Misi kami adalah untuk melestarikan dan melindungi kehidupan."

Departemen, yang merupakan sistem rumah sakit terbesar di negara ini, baru-baru ini beralih menggunakan pengobatan remdesivir. Remdesivir adalah obat anti-virus yang sebelumnya digunakan melawan Ebola.

Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS memberi izin penggunaan darurat remdesivir pada 1 Mei 2020. Badan itu mengutip hasil studi berbeda yang dijalankan oleh National Institutes of Health yang menunjukkan bahwa obat tersebut mengurangi rawat inap tetap hingga 31 persen dibanding pengobatan plasebo.

Menurut situs web VA, sebanyak 13.657 veteran telah terinfeksi dengan virus corona, dan 1.200 telah meninggal.

Organisasi veteran besar telah meminta VA untuk menjelaskan penggunaan hydroxychloroquine setelah analisis data rumah sakit VA diterbitkan bulan menunjukkan ratusan veteran yang mengambil obat melihat tidak ada manfaat untuk Covid-19.

Sekitar 28 persen veteran yang diberi hidroksi klorokuin plus perawatan biasa meninggal, dibandingkan 11 persen dari mereka yang mendapatkan perawatan rutin sendirian.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya