Berita

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/Net

Dunia

Niat Hati Tengahi Pertikaian, Trump Justru 'Diabaikan' India Dan China

JUMAT, 29 MEI 2020 | 12:48 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sengketa perbatasan antara India dan China telah menarik perhatian Presiden Amerika Serikat, Donald trump. Ia bahkan berniat menjadi mediator perselisihan dua negara dengan penduduk terbesar di dunia tersebut. Meski tampaknya niat baiknya tersebut tidak disambut oleh kedua negara.

Pada Rabu (27/5), dalam akun Twitter-nya, Trump mengaku siap, mau, dan mampu menengahi perselisihan antara India dan China. Ia bahkan menekankan niatnya lagi saat konferensi pers di Gedung Putih pada Kamis (28/5).

"Saya akan melakukan itu (mediasi). Jika mereka berpikir itu akan membantu," ujar Trump seperti dikutip One India.


Dalam kesempatan tersebut, Trump mengatakan, saat ini India dan China tengah berada dalam "konflik besar" yang bisa melibatkan miliaran penduduknya.

"Ada konflik besar (antara) India dan China. Dua negara dengan 1,4 miliar penduduk (untuk masing-masing). Dua negara dengan militer yang sangat kuat. India tidak bahagia dan mungkin China tidak bahagia," papar Trump ketika ditanya seberapa khawatirnya ia mengenai kondisi India dan China.

"Saya dapat memberitahu Anda, saya memang telah berbicara dengan Perdana Menteri (Narendra) Modi. Dia tidak dalam mood yang baik tentang apa yang terjadi dengan China," tambah Trump mengungkapkan.

Sementara itu, jurubicara Kementerian Luar Negeri India, Anurag Srivastava mengatakan, saat ini pihaknya tengah berusaha untuk menyelesaikan pertikaian secara damai dengan China, alih-alih menanggapi pertanyaan mengenai tawaran Trump.

"Kami sedang terlibat dengan pihak China untuk menyelesaikannya secara damai," ujar Srivastava.

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri China belum memberikan reaksi apapun. Namun media lokal, Global Times menyebut, China dan India tidak memerlukan bantuan dari Trump untuk menyelesaikan persoalan.

"Perselisihan dapat diselesaikan secara bilateral oleh China dan India. Kedua negara harus tetap waspada terhadap AS, yang mengeksploitasi setiap kesempatan untuk menciptakan gelombang yang membahayakan perdamaian dan ketertiban regional," ujar surat kabar tersebut dalam laporannya.

Jurubicraa Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian pada Rabu juga menyatakan, kedua negara memiliki mekanisme dan saluran komunikasi yang tepat untuk melakukan dialog dan konsultasi.

Selama ini, Trump memang menunjukkan ketertarikan terhadap perselisihan India. Sebelumnya, Trump sudah menawarkan untuk menyelesaikan persoalan Kashmir antara India dan Pakistan, yang langsung ditolak oleh New Delhi.

Perselisihan antara India dan China sendiri terjadi di perbatasan. Pada 5 Mei, sekitar 250 tentara India dan China terlibat pertikaian di Ladakh timur. Lebih dari 100 tentara India dan Cina terluka dalam kekerasan itu. Insiden tersebut juga diikuti dengan pertikaian serupa di Sikkim utara pada 9 Mei.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya