Berita

Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD/Net

Politik

Pengamat: Mahfud MD Cari Pembenaran Agar Rencana New Normal Rasional

JUMAT, 29 MEI 2020 | 10:20 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD yang membandingkan kasus kematian akibat kecelakaan lalu lintas dengan kasus Covid-19 dinilai tidak relevan. Perbandingan itu juga dinilai tidak elok dan tidak sepadan antara kasus kecelakaan lalu lintas dengan kasus Covid-19.

"Tak sebanding. Perbandingannya bukan apple to apple. Itu perbandingan yang dikait-kaitkan saja," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Jumat (29/5).

Pengamat politik jebolan Universitas Indonesia (UI) ini menilai, bisa saja ungkapan tersebut hanyalah dalil pemerintah untuk membenarkan rencana kebijakan yang akan dikeluarkan. Dalam hal ini rencana normal baru atau the new normal. 

"Bisa saja untuk mencari pembenaran agar rasional," ujarnya.

Bahkan, lanjutnya, bisa saja upaya pemerintah untuk lepas tanggung jawab agar tidak terlalu disalahkan masyarakat terkait banyaknya korban yang jatuh akibat wabah virus yang mematikan itu.

"Bisa saja untuk bersembunyi di balik batu atas ribuan seribuan rakyat lebih yang meninggal dunia karena Corona. Agar tak terlalu disalahkan," tuturnya.

"Tapi saat ini kan suka-suka pemerintah. Terkadang kekuasan itu memang melenakan dan membutakan. Sehingga apapun bisa dikait-kaitkan," demikian Ujang Komarudin.

Sebelumnya, Mahfud MD menyebut kasus kematian akibat kecelakaan lalu lintas justru lebih tinggi dibandingkan kematian akibat Covid-19. Karena itu, ia meminta publik tak takut berlebihan terhadap virus corona.

"Angka kematian karena kecelakaan lalu lintas itu sembilan kali lebih banyak dari corona," kata Mahfud dalam sambutannya di acara halal bihalal IKA UNS yang disiarkan di kanal YouTube Universitas Negeri Sebelas Maret, Selasa (26/5). 

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya