Berita

Petugas kesehatan lakukan pengetesan dari laboratorium bergerak di Sidoarjo Jatim/Net

Kesehatan

Pasien Virus Corona Di Surabaya Membludak, IDI Jatim: Saya Khawatir Kasus Di Jawa Timur Melebihi Jakarta.

JUMAT, 29 MEI 2020 | 07:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebuah rumah sakit di kota Surabaya mengalami lonjakan pasien kasus virus corona, membuat pihak rumah sakit tak sanggup lagi menerima tambahan pasien.

Media asing Reuters menyoroti bagaimana dua rumah sakit rujukan pemerintah di Jawa Timur telah dibanjiri dengan pasien di tengah wabah virus corona yang menyebar dengan cepat melampaui pusatnya di ibukota Jakarta.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia Jawa Timur, Sutrisno mengatakan, jumlah pasien yang datang tidak sebanding dengan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit itu.


“Apa yang dapat kita amati adalah bahwa jumlah pasien dan jumlah tempat tidur tidak seimbang,” Sutrisno, kepada Reuters. "Saya khawatir bahwa kasus di Jawa Timur akan sama dengan, atau melebihi Jakarta."

Sejak 1 Mei, jumlah kasus di provinsi ini telah meningkat lebih dari 300 persen menjadi 4.313 pada hari Kamis, sementara kenaikan di Jakarta hanya lebih dari 60 persen, menjadi 7.001, menurut laporan Reuters.

Surabaya menjadi episentrum penyebaran. Para pakar kesehatan menyebut lonjakan terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pembatasan sosial. Selain itu, munculnya kluster baru di sebuah sekolah berasrama Islam dan pabrik tembakau yang dikelola Philip Morris, menambah lonjakan angka kasus virus corona di kota berpenduduk sekitar tiga juta itu.

Muhammad Fikser, juru bicara gugus tugas Covid-19 Surabaya, membenarkan bahwa rumah sakit di kota itu telah dibanjiri pasien, tetapi sampai saat ini kondisinya masih terkendali.

"Kami bersyukur situasi di Surabaya masih terkendali, meskipun ada petugas medis yang telah terinfeksi, sehingga beberapa rumah sakit harus ditutup karena mereka tidak dapat menerima lebih banyak pasien," katanya. "Mereka penuh.”

Tingginya lonjakan kasus di beberapa wilayah di Indonesia membuat negara terpadat keempat di dunia ini menjadi yang terparah di Asia Tenggara, dengan lebih dari 24.000 kasus.

Pakar kesehatan masyarakat khawatir penyebaran virus ke pelosok nusantara bisa membebani sistem layanan kesehatan.

Ketika Jawa Timur muncul sebagai hotspot penyakit baru setelah Jakarta, Presiden Joko Widodo memerintahkan agar pengujian ditingkatkan, termasuk penggunaan laboratorium bergerak (mobile laboratories).

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya