Berita

Pesawat-pesawat EasyJet/Net

Dunia

Hemat Biaya Di Tengah Pandemik, EasyJet Akan PHK Ribuan Karyawan

KAMIS, 28 MEI 2020 | 15:45 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Maskapai penerbangan bertarif rendah, EasyJet, dikabarkan berencana memangkas hingga 30 persen karyawannya untuk menghemat biaya karena krisis akibat pandemik Covid-19.

Itu artinya, sebanyak 4.500 hingga 15.000 karyawannya diperkirakan akan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam beberapa hari mendatang.

Kepala Eksekutif EasyJet, Johan Lundgren, mengatakan maskapai ingin berfokus untuk melakukan apa yang benar bagi perusahaan dan kesehatan serta keberhasilan jangka panjang.


"Kami menyadari ini adalah masa yang sangat sulit dan kami harus mempertimbangkan keputusan yang sangat sulit yang akan berdampak pada orang-orang kami, tetapi kami ingin melindungi sebanyak mungkin pekerjaan untuk jangka panjang," tambahnya seperti dilansir The Guardian.

Selain memangkas jumlah karyawannya, EasyJet juga bermaksud untuk mengurangi biaya dengan merevisi kontrak bersama bandara, serta menilai kembali biaya pemeliharaan dan pemasaran.

Jika sesuai jadwal, EasyJet akan mulai mengudara dengan jumlah rute yang sedikit mulai 15 Juni. Meski begitu, pihak maskapai juga akan melakukan peningkatan langkah-langkah keselamatan, termasuk mewajibkan penggunaan masker.

Ada pun rute yang diperkirakan akan menjadi penerbangan pertama EasyJet di tengah pandemik Covid-19 adalah Inggris-Prancis.

Setelah 15 Juni, rute-rute lainnya akan bertambah secara perlahan seiring dengan meningkatnya permintaan jumlah penumpang dan melonggarnya kuncian di Eropa.

Sejak 30 Maret, EasyJet hanya bisa memarkirkan armadanya setelah negara-negara Eropa memberlakukan kuncian untuk menghadang penyebaran virus corona baru (Covid-19).

Walau sudah kembali mengudara, permintaan penumpang EasyJet diperkirakan hanya akan pulih 30 persen pada akhir 2020 dan baru bisa pulih sepenuhnya untuk setidaknya selama tiga tahun.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya