Berita

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule dan aktivis senior Hariman Siregar/Net

Politik

Ketua ProDEM: New Normal Sama Dengan New Leader, Let’s Make It Happen!

RABU, 27 MEI 2020 | 10:48 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Wacana new normal mulai didengungkan pemerintah pusat dinilai oleh mayoritas publik belum tepat. Ini lantaran kurva sebaran virus corona di Indonesia yang masih konsisten merangkak dan belum melandai.

Artinya, syarat untuk menuju kehidupan normal baru belum memungkinkan dilakukan. Jika memaksakan kehendak, maka bukan tidak mungkin hal itu justru akan memperburuk suasana.

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule bahkan menyebut bahwa langkah itu terlalu mengada-ada. Hal ini lantaran pemerintah hanya meniru hasil kebijakan WHO Eropa dan tidak terlebih dahulu mengikuti persyaratan yang harus dipenuhi.

Ketua DPP Partai Gerindra itu lantas menjabarkan panduan yang diurai Direktur Regional WHO Dr Hans Henri P. Kluge untuk menerapkan “new normal“.

Di antaranya, ada bukti transmisi Covid-19 telah dikendalikan dan memastikan kesehatan masyarakat dan kapasitas sistem kesehatan mampu mengidentifikasi, mengisolasi, menguji, melacak kontak dan mengkarantina.

Kemudian, mengurangi risiko wabah dengan pengaturan ketat terhadap tempat yang memiliki kerentanan tinggi, terutama di rumah orang lanjut usia, fasilitas kesehatan mental, dan pemukiman padat.

Selanjutnya, harus bisa memastikan pencegahan di tempat kerja ditetapkan, seperti jarak fisik, fasilitas mencuci tangan, etiket penerapan pernapasan.

Terakhir, harus bisa memastikan risiko penyebaran imported case dapat dikendalikan, dan masyarakat ikut berperan dan terlibat dalam transisi.

“Katanya kita belum sampai pada puncak, dan angka kasus Covid-19 masih meningkat. Tapi, Indonesia sudah mau keeropa-eropaan terapkan "new normal”,” sindirnya.

Atas dasar itu, ProDEM tegas mengambil sikap. Jika sebagian pihak menghendaki jajaran pembantu Presiden Joko Widodo dirombak dalam menghadapi kondisi new normal, maka ProDEM menginginkan agar Jokowi yang diganti. Dalam artian, Jokowi harus diganti dengan pemimpin baru.

Sikap itu didasari bahwa kesalahan apapun yang dilakukan jajaran menteri tidak lepas dari instruksi salah dari presiden. Apalagi, Jokowi sudah menekankan tidak ada visi misi menteri, yang ada visi dan misinya.

“Jadi bagi ProDEM, new normal sama dengan new leader, sama dengan new president. So, let’s fight, make it happen!” tegas Iwan Sumule.

“Sebab ikan busuk itu dari kepala, bukan badan atau ekor,” tutupnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya