Berita

Anders Tegnell/Net

Dunia

Dianggap Bertanggung Jawab Atas Kematian Ribuan Pasien Covid-19 Swedia, Ahli Epidemiologi Ini Dapat Ancaman Pembunuhan

RABU, 27 MEI 2020 | 08:36 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Seorang ahli epidemiologi sekaligus tokoh yang terlibat dalam penanganan wabah Covid-19 di Swedia, Anders Tegnell, mengaku telah mendapatkan ancaman pembunuhan.

Berdasarkan laporan surat kabar harian lokal, Aftonbladet yang dikutip The National, polisi Swedia tengah menyelidiki ancaman yang ditujukan kepada Tegnell dan keluarganya.

Namun kemungkinan, ancaman tersebut ditujukan karena Tegnell dianggap sebagai dalang dibalik tidak tegasnya penanganan Covid-19 di Swedia yang membuat angka kematian di sana adalah yang terburuk di Eropa.

Menurut sebuah laporan yang dirilis minggu lalu oleh badan kesehatan publik Swedia, muncul temuan awal studi antibodi untuk Covid-19. Di mana data menunjukkan, hanya 7,3 persen orang di ibukota yang mengembangkan antibodi terhadap Covid-19.

Dari 12 hingga 19 Mei, Swedia melaporkan 6,25 kematian setiap hari Covid-19 untuk setiap juta orang di rata-rata tujuh hari. Itu adalah yang tertinggi di Eropa, diikuti oleh rata-rata Inggris dengan 5,75 kematian untuk setiap juta orang per hari.

Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde menekankan bahwa penularan Covid-19 melambat, perawatan pasien dalam perawatan intensif menurun secara signifikan, dan kurva angka kematian telah diratakan.

"Ini bukan sprint, ini maraton," kata Linde.

Pendekatan Swedia yang relatif lunak untuk memerangi virus corona menarik perhatian internasional.

Pertemuan besar dilarang tetapi restoran dan sekolah untuk anak-anak kecil tetap buka. Pemerintah telah mendesak jarak sosial dan orang Swedia sebagian besar telah mematuhinya.

Namun, lebih dari 4.000 orang dinyatakan sudah meninggal dunia. Artinya, ada 40 kematian di setiap 100.000 populasi. Jauh dari Denmark dan Norwegia yang hanya memiliki 10 dan 4 kematian di setiap 100.000 populasi. Baik Denmark maupun Norwegia sendiri sudah memberlakukan pengaturan yang ketat.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Jaksa KPK Ungkap Keterlibatan Orang Tua Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor dalam Kasus Gazalba Saleh

Senin, 06 Mei 2024 | 13:05

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jokowi Keluhkan Peredaran Uang yang Semakin Kering, Ekonom: Akibat Utang yang Ugal-ugalan

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:05

Butuh 35.242 Dukungan bagi Calon Perseorangan Maju di Pilwalkot Cimahi

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:01

Kemendag Amankan Satu Kapal Tanpa Kelengkapan Dokumen Impor di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:58

Mardani Dukung Sikap Oposisi Ganjar: Itu Ksatria!

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:55

Google Pixel 8A Resmi Dirilis, Dibanderol Mulai Rp8 Jutaan

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:44

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Bacalon Bupati Atam Lewat Nasdem

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:39

Pakar: Sosok Menkeu yang Baru Baiknya Berlatar Belakang Teknokrat Dibandingkan Politisi

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:33

Satgas Catur Bais TNI Berhasil Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas di Sebatik

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:32

Militer Taiwan Bersiap Hadapi Ancaman China Jelang Pelantikan Presiden

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:31

BTN Relokasi Kantor Cirebon

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:09

Selengkapnya