Berita

Perbatasan India-Cina di Nathula/Net

Dunia

Memanas Lagi, China Segera Ungsikan Warga Dari Perbatasan India

SELASA, 26 MEI 2020 | 15:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah China  mengevakuasi warganya yang berada di India dalam beberapa pekan mendatang, menyusul peningkatan tensi ketegangan politik kedua negara di perbatasan di pegunungan Himalaya.

China menjadwalkan penerbangan khusus dari New Delhi, Mumbai dan Kalkuta. Pesawat dari ketiga kota itu akan mengevakuasi warga China ke kota-kota Shanghai, Chongqing, Jinan, Ghuangzhou, dan Zhengzhou mulai 2 Juni 2020 mendatang, seperti dikutip dari Times of India, Selasa (26/5).

Bentrokan China dan India yang kerap terjadi di wilayah perbatasan bukanlah hal baru. Setelah 13 tahun Mao Zedong memproklamasikan negara Republik Rakyat China, kedua negara itu terlibat dalam perang hebat terkait perbatasan yang dikenal dengan Sino–Indian War tahun 1962.

Kemudian berturut-turut ketegangan di perbatasan terjadi.

Bentrokan terbaru terjadi awal bulan ini. Pada 5 Mei, tentara India dan China baku hantam di dekat Danau Pangong Tso, Ladakh. Diyakini pertempuran terjadi karena PLA keberatan dengan patroli militer India di daerah tersebut.

Sebagian besar bentrokan tampaknya berasal dari penilaian yang berbeda tentang Garis Kontrol Aktual, perbatasan internasional de facto. Kemudian pada 9 Mei, di ketinggian 15.000 kaki, wilayah Naku La dekat Tibet, tentara dari kedua belah pihak berhadapan dan melempar batu satu sama lain.

Tidak ada senjata yang digunakan tetapi beberapa lusin tentara terluka, termasuk seorang perwira senior India yang diminta untuk diterbangkan ke rumah sakit.

Kedubes China di New Delhi lewat websitenya telah memberitahukan warga China di India untuk segera registrasi. Diperkirakan ekspatriat China di India mencapai 60.000 orang.

Kepala Staf Angkatan Darat India, Jenderal MM Naravane telah mengunjungi lokasi perbatasan India-China, menimbulkan spekulasi tensi konflik akan semakin tinggi.

Militer China menambah jumlah prajuritnya di perbatasan Ladakh menjadi 5.000 personil. India juga menambah jumlah tentaranya di lokasi yang sama.

Pasukan China dikabarkan membangun sebuah jalan baru, menggunakan peralatan berat, mendirikan tenda-tenda untuk para pekerja di kawasan dekat Danau Pangong.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya