Berita

Ilustrasi pesawat pengintai/Net

Dunia

Trump Keluarkan AS Dari Open Skies, Rusia: Benar-benar Tidak Dapat Diterima

MINGGU, 24 MEI 2020 | 08:26 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Rusia akan mempertimbangkan perjanjian Open Skies setelah Presiden Donald Trump mengeluarkan Amerika Serikat dari pakta pasca Perang Dingin tersebut.

Dikatakan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, AS sudah mengajukan tuntutan yang tidak dapat diterima bagi Moskow.

"Kondisi yang disajikan AS benar-benar tidak dapat diterima, tidak masuk akal, tidak berdasar," ujar Ryabkov seperti dimuat CGTN, Sabtu (23/5).

Menurutnya, pengumuman Trump adalah kejutan dan telah menabur perselisihan dan ketidakpastian. Meski begitu, ia mengatakan, Rusia siap untuk melanjutkan dialog.

Sementara Wakil Menteri Luar Negeri Rusia lainnya, Alexander Grushko mengatakan pihaknya berjanji untuk terus menghormati komitemen Open Skies-nya.

"Selama perjanjian itu berlaku, kami bermaksud untuk sepenuhnya mengikuti semua hak dan kewajiban yang berlaku bagi kami dari perjanjian ini," ujarnya.

Pada Kamis (21/5), Trump mengumumkan bahwa ia berencana untuk menarik diri dari perjanjian Open Skies dengan menuding Rusia telah gagal memenuhi aturan yang langsung dibantah.

Open Skies sendiri adalah perjanjian yang memungkinkan 34 anggotanya di Eropa, Kanada, dan bekas Uni Soviet untuk melakukan penerbangan pesawat pengintai tanpa senjata di atas negara-negara anggota dalam waktu singkat.

Perjanjian yang ditandatangani pada 1992 dan berlaku pada 2002 tersebut dianggap penting untuk memastikan negara-negara mematuhi perjanjian pengembangan senjata.

Di sisi lain, China, yang bukan merupakan pihak dalam perjanjian itu, menyatakan penyesalan yang mendalam atas langkah AS. China bahkan menyebut AS memiliki tampilan mentalitas Perang Dingin

"Penarikan itu akan memiliki dampak negatif pada kontrol senjata internasional dan proses pelucutan senjata," ungkap jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya