Berita

Ketua GNPF Ulama Kota Binjai, Sanni Abdul Fattah, mengritik alasan pemerintah saat kembali menangkap Habib Bahar bin Smith/Net

Politik

Habib Bahar Bin Smith Ditangkap Tanpa Alasan Jelas, Sanni: Pemerintah Ketakutan, Pantas Ditertawakan!

KAMIS, 21 MEI 2020 | 13:28 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Penangkapan Habib Bahar bin Smith setelah 2 hari bebas melalui program asimilasi dinilai tanpa alasan yang jelas dan masuk akal. Habib Bahar dianggap mengabaikan protokol keselamatan Covid-19 sehingga pemberian asimilasi pun dibatalkan.
Tak hanya itu, usai ditahan di Lapas Gunung Sindur, Habib Bahar secara mendadak dipindahkan ke Lapas Batu Nusa Kambangan.

Terkait hal tersebut, Ketua GNPF Ulama Kota Binjai, Sanni Abdul Fattah menyatakan, alasan penangkapan Habib bahar yang tak mengindahkan PSBB itu hanya sebuah lawakan yang harus ditertawakan.


Negara dan penegak hukum terkesan takut untuk mengumumkan kepada publik mengenai keresahan atas isi dan materi ceramah Habib Bahar di depan jamaahnya yang viral di dunia maya.

“Alasan penangkapan Habib Bahar bin Smith harus disikapi dengan ketawa! Karena pemerintah tak berani mengakui ketakutannya untuk mengatakan, bahwa mereka kuatir dengan ceramah yang mengingatkan khususnya umat Islam akan ancaman dan bahayanya penyelenggaraan kekuasaan yang asal-asalan,” kata Sanni, Kamis (21/5).

Ditambahkan Sanni, bagi pemerintah, ceramah Habib Bahar yang viral itu bisa menggerakkan perlawanan terhadap pemerintah yang menyelenggarakan berbagai kebijakan yang terkesan ugal-ugalan.

“Tapi kan pemerintah nggak berani mengatakan alasan itu. Takut akan menimbulkan kemarahan yang semakin besar. Maka dipakailah alasan yang tak masuk akal, membingungkan. Dan pantas ditertawakan,” lanjutnya, dikutip Kantor Berita RMOLSumut.

Bagi Sanni, penangkapan Habib Bahar dengan alasan telah melanggar protokol Covid-19 justru bisa memancing kemarahan rakyat.

“Di saat bulan puasa, di mana ceramah adalah bagian dari aktivitas umat Islam dalam mengisi ibadah, seorang penceramah malah ditangkap karena alasan itu. Sementara, pemerintah Joko Widodo melonggarkan dan membiarkan aktivitas manusia untuk berdesak-desakan. Dan lebih ironis, para pejabat berfoto gembira usai konser amal. Dan tak mengindahan protokol. Inikah damai dengan corona yang dimaksud Presiden Jokowi?” berang Sanni.

“Pemerintah harus berani bilang, Habib Bahar ditangkap karena makar, bukan karena menabrak aturan keselamatan Covid-19. Biar nggak jadi bahan ketawaan bagi umat Islam,” tandas Sanni.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya