Berita

Evakuasi pengungsi Rohingya/Net

Dunia

Topan Amphan Semakin Dekati Bangladesh, Pengungsi Rohingya Mulai Dievakuasi

RABU, 20 MEI 2020 | 16:53 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Ratusan pengungsi Rohingya yang berada di pusat penampungan di Teluk Benggala di evakuasi seiring dengan semakin dekatnya Topan Amphan ke wilayah tersebut.

Pihak berwenang di Bangladesh mulai memindahkan 306 pengungsi Rohingya dari Pulau Chasan Char ke Cox's Bazar.

"Setiap blok memiliki pusat topan dan mereka telah dipindahkan ke pusat," ujar pejabat senior Komisi Pengungsi dan Pemulihan Pengungsi, Bimal Chakma seperti dimuat Reuters.

Langkah tersebut dilakukan setelah PBB menyerukan agar para pengungsi dipindahkan ke daratan, bergabung dengan lebih dari satu juta pengungsi lainnya di kamp-kamp penampungan di Cox's Bazar.

Saat ini, Topan Amphan yang sudah meningkatkan level bahayanya dari enam menjadi sembilan mulai mendekati Bangladesh.

Hujan deras dan angin kencang sudah menerpa tempat penampungan yang rawan roboh. Bendera merah dinaikkan, peringatan agar para pengungsi tetap di dalam.

Orang-orang Bangladesh dan Rohingya dikerahkan sebagai ribuan sukarelawan terlatih dalam tindakan tanggap darurat.

“Kami menggunakan megafon dan mikrofon masjid untuk memperingatkan orang,” kata sukarelawan Rohingya, Sabbir Ahmed.

Pengungsi sendiri telah diperintahkan untuk menuju madrasah dan sekolah jika badai menghancurkan tempat penampungan.

Badai super itu muncul di tengah penanganan pemerintah Covid-19. Oganisasi kemanusiaan Oxfam menyebut, Amphan bisa menghambat upaya pemerintah Bangladesh untuk mengendalikan wabah di kamp-kamp pengungsi. Di mana pada pekan lalu, infeksi pertama sudah dilaporkan.

“Sudah merupakan tantangan besar untuk menahan penyebaran virus corona di antara para pengungsi Rohingya yang tinggal di kamp-kamp yang sangat padat, berbagi fasilitas air dan toilet,” ujar Direktur Oxfam di Bangladesh, Dipankar Datta.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya