Berita

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi/Net

Dunia

Jadi Sponsor Resolusi Respons Covid-19 Di WHA, Ini Enam Alasan Indonesia

RABU, 20 MEI 2020 | 15:37 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Indonesia menjadi sponsor draf resolusi yang diajukan oleh Uni Eropa dalam pertemuan Majelis Kesehatan Dunia (WHA) yang bertajuk "Covid-19 Response".

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan, keputusan Indonesia untuk mendukung resolusi tersebut karena bisa mendorong semua negara anggota untuk bekerja sama melawan Covid-19.

"Sejak awal, Indonesia sangat konsisten mendorong semua negara anggota terhadap pentingnya kerja sama dan tidak mempolitisasi (Covid-19)," ujar Retno dalam briefing pers di Istana Kepresidenan pada Rabu (20/5).


Retno menjelaskan, dalam pertemuan WHA yang diselenggarakan pada Senin (18/5) hingga Selasa (19/5), draf resolusi Uni Eropa sudah diadopsi dengan 135 negara sponsor.

Ada enam alasan yang membuat Indonesia mendukung resolusi tersebut, kata Retno.

"Pertama, resolusi tersebut menggarisbawahi pentingnya memperkuat kerja sama dan kolaborasi global untuk menangani Covid-19," jelas Retno.

Selanjutnya, resolusi tersebut memprioritaskan akses terhadap teknologi dan produk medis, terutama vaksin untuk seluruh dunia dengan tepat waktu dan harga yang terjngkau.

"Dalam poin ini, Indonesia bersama dengan negara-negara berkembang dan least developed countries bekerja keras untuk memastikan masukan kami dimuat dalam resolusi," tambahnya.

Resolusi tersebut juga menekankan pentingnya memastikan bantuan kemanusiaan diberikan secara memadai dan tepat waktu bagi negara-negara yang berpenghasilan rendah dan menengah.

Selain itu, pertukaran informasi, pengetahuan, pengalaman, praktik terbaik, data, bahan, hingga komoditas untuk melawan Covid-19 juga masuk dalam resolusi tersebut.

"Resolusi tersebut berkomitmen untuk memperkuat partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan menganai tanggapan dan pemulihan Covid-19," lanjutnya.

Dan terakhir, resolusi tersebut juga untuk mengevalulasi kepemimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam pandemik. Di mana setiap negara ditugaskan untuk menilai kinerja WHO.

Dalam hal ini, Retno kerap menyampaikan, evaluasi WHO penting untuk memperkuat badan PBB tersebut agar bisa menangani krisis dengan baik di masa mendatang.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya