Berita

Penangkapan para aktivis Hirak/Ist

Dunia

Organisasi HAM: Pandemik Covid-19 Jadi Kesempatan Aljazair Tangkap Para Aktivis Hirak

SELASA, 19 MEI 2020 | 14:19 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebuah laporan yang dirilis oleh dua organisasi hak asasi manusia menunjukkan telah terjadi penindasan terhadap para pembela HAM d Aljazair.

Laporan tersebut dirilis oleh Federasi Internasional untuk Hak Asasi Manusia (FIDH) dan Organisasi Dunia Menentang Penyiksaan (OMCT) pada Kamis (7/5).

Laporan yang berjudul "Algeria: Zoom on the Hirak" tersebut berisi daftar kejadian yang dilakukan oleh otoritas Aljazair terhadap para pembela HAM.

Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi pada Selasa (19/5), FIDH dan OMCT mecatat daftar kejadian tersebut antara 22 Februari 2019 hingga 5 Mei 2020. Di mana lebih dari setahun sejak dimulainya gerakan populer Hirak dan situasi di tengah pandemik Covid-19.

Menurut FIDH, para pemimpin gerakan Hirak secara damai telah menunda aksi unjuk rasa sejak 15 Maret 2020 karena Covid-19. Pemerintah kemudian memberlakukan kuncian nasional sejak 4 April 2020.

Namun, nyatanya, FIDH mengatakan, pihak berwenang Aljazair justru menggunakan pandemik Covid-19 sebagai kesempatan untuk melakukan penangkapan paksa para aktivis.

Tidak ada jumlah yang pasti mengenai berapa aktivis yang telah ditangkap. Tetapi Komite Nasional untuk Pembebasan Tahanan (CNLD) memperkirakan, hingga akhir Maret 2020, jumlah tahanan Hirak naik menjadi 1.200, yang mayoritas adalah perempuan.

"Meskipun para aktivis memutuskan untuk menunda pertemuan mingguan sejak krisis kesehatan masyarakat, penindasan terhadap para penentang rezim tetap terjadi," bunyi keterangan tersebut.

"Yang membuat pasukan keamanan menargetkan para blogger muda, jurnalis independen, media online, dan aktivis Hirak," lanjutnya.

Walau begitu, terlepas dari represi yang dilakukan oleh otoritas Aljazair, para aktivis telah bersumpah untuk melanjutkan unjuk rasa hingga "mereka semua pergi".

Gerakan Hirak atau yang juga disebut dengan Revolution of Smile sendiri merupakan gerakan enam hari setelah Abdelaziz Bouteflika mengumumkan pencalonan diri untuk jabatan presiden periode kelima.

Hirak dimulai pada 16 Februari 2019 yang berawal damai yang bertujuan agar Bouteflika mengundurkan diri.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya