Berita

mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla/Net

Politik

Jokowi Ajak Rakyat Berdamai Dengan Corona, JK: Kalau Virusnya Nggak Mau Bagaimana?

SELASA, 19 MEI 2020 | 12:29 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Ajakan berdamai dengan virus corona baru atau Covid-19 yang digaungkan Presiden Joko Widodo dipertanyakan oleh mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Politisi senior Partai Golkar ini memandang, pernyataan kepala negara itu tidak masuk secara logika kausalitas. Sebab, berdamai bisa dilakukan apabila ada dua belah pihak yang mencapai kesepakatan yang sama.

"Kalau namanya berdamai itu kalau dua-duanya ingin damai. Kalau kita saja (yang mau) virusnya enggak (mau) bagaimana?" ujar pria yang akrab disapa JK ini dalam diskusi daring yang digelar Universitas Indonesia bertajuk “Segitiga Virus Corona”, Selasa (19/5).

Karena itu, JK menilai bahwa ajakan Jokowi kepada masyarakat untuk berdamai dengan virus corona tidak tepat.

"Jadi istilah damai agak kurang pas sebenarnya. Karena damai ada dua pihak. Dan tidak ada perdamaian bagi mereka (Covid-19)," sambungnya.

Secara riil, virus asal Wuhan, China ini memiliki tingkat penularan yang cukup tinggi. Hal itu bisa dilihat dari persentase angka tertular atau kasus positif baru pada setiap harinya. Sehingga, menurut JK, Covid-19 mesti dilawan dan bukan diajak berdamai.

"Yang kena bisa sakit bisa mati. Jadi tidak ada gencatan senjata, tahun depan lagi baru kita mulai. Ada istilahnya perdamaian begitu," tuturnya.

"Mungkin yang ada kebiasaan kita yang berubah. Itu mungkin dianggap kita hidup berbarengan, pakai masker, cuci tangan terus. Bukan berarti kita berdamai dengan virus. Enggak ada, karena risikonya mati," demikian JK. 

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Paspampres Buka Suara soal Marhan Harahap Meninggal saat akan Salat Jumat

Rabu, 20 Maret 2024 | 10:50

UPDATE

Pasca Penangkapan NW, Polda Sumut Ramai Papan Bunga

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:58

Mahfud Kutip Pernyataan Yusril Soal Mahkamah Kalkulator, Yusril: Tidak Tepat!

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:50

Namanya Diseret di Sidang MK, Jokowi Irit Bicara

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:43

Serukan Penegakan Kedaulatan Rakyat, GPKR Gelar Aksi Damai di Gedung MK

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:39

4 Perusahaan Diduga Kuat Langgar UU dalam Operasional Pelabuhan Panjang

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:29

Rahmat Bagja Bantah Kenaikan Tukin Bawaslu Pengaruhi Netralitas di Pemilu 2024

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:21

Ketum JNK Dukung Gus Barra Maju Pilbup Mojokerto Periode 2024-2029

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:13

Serahkan LKPD 2023 ke BPK, Pemprov Sumut Target Raih WTP ke 10

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:04

Demi Kenyamanan, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:00

Paskah 2024, Polda Sumut Tingkatkan Pengamanan

Kamis, 28 Maret 2024 | 20:53

Selengkapnya