Berita

Nasir Djamil pertanyakan maksud pemerintah untuk berdamai dengan virus corona/Net

Politik

Soal Berdamai Dengan Covid-19, Politikus PKS: Vaksin Corona Adalah Disiplin

SENIN, 18 MEI 2020 | 11:58 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pemerintah diminta tidak membuat bingung masyarakat dengan istilah  berdamai dengan virus Corona baru atau Covid-19. Pasalnya, hidup berdampingan dengan virus atau disebut 'New Normal' justru membuat masyarakat semakin bertanya-tanya.  

Demikian disampaikan anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil, saat berbincang dengannya Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Senin (18/5).

"Karena itu, agar publik tidak bingung dan dinilai mengalihkan perhatian publik terhadap usaha pemerintah menuntaskan Covid-19," ujar Nasir Djamil.

Atas dasar itu, politikus PKS ini meminta pemerintah menjelaskan secara detail dan ketat tentang wacana berdamai dengan Covid-19 agar masyarakat tetap mendapat perlindungan dari negara.
 
"Presiden harus menjelaskan apa maksud berdamai dengan Covid-19 itu? Jangan lagi membuat bingung publik, rakyat membutuhkan kerja keras pemerintah," tegasnya.

Menurut Nasir Djamil, alasan pemerintah adalah karena vaksin Covid-19 belum ditemukan organisasi kesehatan dunia (WHO), lantas meminta warganya untuk berdamai dengan virus mematikan itu.

"Disiplin itu adalah vaksin dan obat mujarab menghilangkan virus corona. Kalau maksud berdamai itu kita tidak disiplin maka pandemik ini belum tentu berakhir tahun 2020," tuturnya.

"Kalau berdamai itu apakah artinya kita mengalah? Di mana posisi negara agar bisa melindungi warganya? Kalau berdamai itu artinya kita diminta untuk melakukan aktivitas seperti keadaan normal (New Normal) apa kata dunia?" imbuhnya menegaskan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya