Berita

Peneliti senior dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng/Net

Politik

Salamuddin Daeng: Utang Tinggi, Sejumlah Perusahaan BUMN Berisiko Saat Ekonomi Memburuk

MINGGU, 17 MEI 2020 | 14:06 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

RMOL. Sektor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia merupakan salah satu yang paling luas di dunia. Tercatat ada 114 perusahaan milik negara dan ratusan anak perusahaan yang mempekerjakan jutaan orang Indonesia.

Peneliti senior dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng menilai perusahaan itu sangat penting untuk membangun pelabuhan, kereta api, dan ribuan mil jalan baru sebagai bagian dari rencana infrastruktur senilai 415 miliar dolar AS dari Presiden Joko Widodo.

Namun demikian, yang jadi kenyataan sungguh miris. Setidaknya pada saat yang sama, yakni pada kuartal ketiga tahun lalu perusahaan milik negara telah mengumpulkan utang gabungan sebesar Rp 1.600 triliun (98 miliar dolar AS). Data ini sebagaimana dirilis Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

“Itu telah tumbuh 15 persen dari tahun sebelumnya, dan menempatkan beberapa perusahaan dalam risiko karena kondisi ekonomi memburuk,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (17/5).

Tidak hanya BUMN amblas yang disoroti, Salamuddin Daeng juga menyinggung mengenai peringkat keuangan Indonesia yang merosot. Pada Jumat (15/5), lembaga pemeringkat S&P Global Ratings merevisi prospek peringkat kredit Indonesia menjadi "negatif" dari "stabil”.

Menurutnya, revisi itu telah menunjukkan adanya peningkatan risiko keuangan yang dihadapi negara ini. Khususnya saat negara meningkatkan pengeluaran pemerintah dalam menanggapi wabah Covid-19.

“Prospek negatif berarti ekspektasi bahwa keuangan penerbit kredit dapat memburuk dan agensi dapat menurunkan peringkatnya sebagai langkah selanjutnya,” pungkasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Yakin Gugatan PDIP di PTUN Tak Diterima, Otto Hasibuan: Game is Over!

Kamis, 25 April 2024 | 19:55

Rombongan PKS Tiba di Markas PKB, Koalisi Berlanjut?

Kamis, 25 April 2024 | 19:34

Prabowo Gembira Nasdem Mau Kerja Sama

Kamis, 25 April 2024 | 19:18

Ampera Indonesia Desak KPK Usut Dugaan Keterlibatan Boyamin Saiman dalam Kasus Bupati Banjarnegara

Kamis, 25 April 2024 | 19:12

Yandri Susanto: Seluruh DPW dan DPD Ingin Zulhas Lanjutkan Pimpin PAN

Kamis, 25 April 2024 | 18:58

PT MMI Pastikan Sistem Manajemen K3 Pelindo Tower Aman

Kamis, 25 April 2024 | 18:57

TKN Tak Akan Ambil Langkah Hukum Pihak-pihak yang Adu Domba Prabowo dengan Jokowi

Kamis, 25 April 2024 | 18:48

Iwan Sumule: Tuduhan Pemilu Curang Tampak Hanya Pentas Demokrasi Komika

Kamis, 25 April 2024 | 18:35

Beda Pilihan Politik Tak Putuskan Persahabatan Prabowo dan Surya Paloh

Kamis, 25 April 2024 | 18:31

Airlangga Ditunjuk Ketua Percepatan Keanggotaan Indonesia di OECD

Kamis, 25 April 2024 | 18:24

Selengkapnya