Berita

WNI yang dievakuasi dari Wuhan/Net

Kesehatan

Jangan Asal Semprot, Begini Aturan WHO Tentang Penggunaan Disinfektan

MINGGU, 17 MEI 2020 | 13:59 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pandemik Covid-19 membuat semua orang lebih peduli dengan kesehatan dan kebersihan. Tidak jarang, langkah penyemprotan disinfektan dilakukan di mana-mana guna membasmi virus corona baru.

Namun disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Sabtu (16/5), penyemprotan disinfektan di luar ruangan seperti jalanan tidak akan menghilangkan virus corona baru dan justru akan menimbulkan risiko kesehatan lain.

Dalam sebuah dokumen tentang membersihkan dan mendisinfeksi permukaan untuk menghilangkan virus corona baru, WHO mengatakan penyemprotan bisa jadi tidak efektif.


"Penyemprotan atau pengasapan ruang luar, seperti jalan-jalan atau pasar, tidak disarankan untuk membunuh virus Covid-19 atau patogen lain karena disinfektan tidak diaktifkan oleh sesuatu yang kotor," jelas WHO seperti dimuat AFP.

"Bahkan dengan tidak adanya bahan organik, penyemprotan kimia tidak mungkin cukup untuk menutupi semua permukaan selama durasi waktu kontak yang diperlukan yang diperlukan untuk menonaktifkan patogen," lanjutnya.

Lebih lanjut, WHO mengatakan, jalan dan trotoar tidak dianggap sebagai "reservoir infeksi" Covid-19. Alih-alih, penyemprotan disinfektan, bahkan di luar ruangan justru dapat"berbahaya bagi kesehatan manusia.

Dokumen tersebut juga menekankan, penyemprotan disinfektan terhadap manusia sangat tidak direkomendasikan dalam keadaan apa pun.

"Ini bisa berbahaya secara fisik dan psikologis dan tidak akan mengurangi kemampuan orang yang terinfeksi untuk menyebarkan virus melalui tetesan atau kontak," jelas WHO.

Penyemprotan disinfektan yang mengandung klorin atau bahan kimia beracun lainnya pada orang justru dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit, bronkospasme dan efek gastrointestinal.

WHO juga memperingatan langkah penyemprotan sistematis dan pengasapan disinfektan ke permukaan di dalam ruangan karena berdasarkan sebuah penelitian hal tersebut tidak efektif.

"Jika desinfektan diterapkan, ini harus dilakukan dengan kain atau lap yang telah direndam dalam disinfektan," papar WHO.

Dalam beberapa penelitian, diungkapkan bahwa virus corona baru bisa bertahan dalam beberapa jenis permukaan dalam beberapa hari. Namun, durasi maksimum ini hanya teoretis karena dicatat dalam kondisi di laboratorium dan harus ditafsirkan dengan hati-hati di lingkungan dunia nyata.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya