Berita

Huawei/Net

Dunia

AS Rencana Blokir Pasokan Chip Untuk Huawei, China Ancam Hentikan Pembelian Boeing

MINGGU, 17 MEI 2020 | 12:14 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

China meminta Amerika Serikat untuk berhenti menekan dan melakukan penindasan terhadap perusahaan-perusahaannya, khususnya Huawei.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri China pada Sabtu (16/5) merupakan respons dari langkah terbaru pemerintahan Presiden Donald Trump pada Jumat (15/5).

Di mana AS mulai bergerak untuk memblokir pasokan chip global ke perusahaan telekomunikasi raksasa China yang menjadi daftar hitam, Huawei Technologies.


Selain memicu kegeraman China, langkah tersebut cukup mengkhawatirkan bagi para produsen peralatan pembuat chip AS.

Kemlu China sendiri dalam pernyataannya secara tegas akan membela hak-hak hukum perusahaannya.

Sementara surat kabar China, Global Times mengutip sebuah sumber pemerintahan melaporkan, Bejing siap untuk mengambil serangkaian tindakan balasan seperti memasukan perusahaan-perusahaan AS ke dalam "daftar entitas yang tidak dapat diandalkan" dan memberlakukan pembatasan pada perusahaan-perusahaan AS seperti Apple Inc, Cisco Systems Inc, dan Qualcomm Inc.

Surat kabar tersebut juga melaporkan, sumber tersebut menyebut China bisa menghentikan pembelian pesawat Boeing.

"China akan mengambil tindakan balasan keras untuk melindungi hak-haknya sendiri yang sah jika AS bergerak maju dengan rencana untuk mengubah aturan dan melarang pemasok penting chip, termasuk TSMC yang berbasis di Taiwan, dari menjual chip ke Huawei," lapor Global Times seperti dikutip Al Jazeera.

Ketegangan antara AS dan China semakin meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Hal tersebut memicu runtuhnya kesepakatan dagang Fase 1 yang sudah ditandatangani kedua belah pihak pada Januari.

Selain menekan Huawei, Dewan Investasi Pensiun Federal AS pada pekan ini juga menyatakan akan menunda rencana investasi di beberapa perusahaan China yang berada di bawah pengawasan Washington.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya