Berita

Steve Linick/Net

Dunia

Trump Pecat Inspektur Jenderal Tanpa Pemberitahuan Kongres, Demokrat Ajukan Penyelidikan

MINGGU, 17 MEI 2020 | 11:40 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Para politisi Partai Demokrat di Kongres meluncurkan penyelidikan terkait pemecatan pengawas internal Departemen Luar Negeri, Inspektur Jenderal Steve Linick oleh Presiden Donald Trump.

Pengumuman pemecatan Linick sendiri tercantum dalam surat yang ditujukan Trump kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, Nancy Pelosi pada Jumat malam (15/5).

Namun pada Sabtu (16/5), para politisi Demokrat di DPR dan Komite Hubungan Luar Negeri Senat mempertanyakan alasan pemecatan Linick yang dianggap memiliki motivasi politik.

"Kami dengan tegas menentang pemecatan terhadap inspektur jenderal yang bermotif politik dan memusnahkan presiden atas posisi-posisi kritis ini," ujar ketua panel DPR Eliot Engel dan Senator Bob Menendez dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan penyelidikan.

Engel mengatakan, ia mengetahui bahwa pemecatan Linick merupakan hasil rekomendasi dari Menteri Luar Negeri Mike Pompeo kepada Trump. Kendati begitu, Engel merasa pemecatan tersebut kemungkinan didasari atas kesalahan yang telah dilakukan Pompeo.

Dilaporkan CGTN, pihak Departemen Luar Negeri enggan mengomentari perihal penyelidikan tersebut. Sementara jurubicara Gedung Putih mengatakan pemecatan tersebut sudah sesuai dengan saran.

Menurut informasi, Direktur Kantor Misi Asing Stephen Akard akan menggantikan posisi Linick.

Sesuai dengan Undang-Undang (UU), pemerintah harus memberitahukan kepada Kongres mengenai rencana pemecatan seorang inspektur jenderal 30 hari sebelumnya. Itu dilakukan guna memberi waktu bagi Kongres untuk mempelajari persoalan dan melakukan protes jika diperlukan.

Linick sendiri ditunjuk pada 2013 di bawah pemerintahan Barack Obama. Ia adalah inspektur jenderal keempat yang dipecat oleh Trump sejak April atau setelah sidang impeachment yang menyatakan Trump bisa melanjutkan posisinya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya