Berita

Bawaslu minta jadwal Pilkada Serentak 2020 dipertimbangkan ulang/Net

Politik

Pertimbangkan Jadwal Pilkada 2020, Bawaslu RI: 55 Persen Warga Meninggal Karena Covid-19 Ada Di Daerah Pemilihan

MINGGU, 17 MEI 2020 | 02:19 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Komisi Pemilihan Umum (KPU) diminta mempertimbangkan kembali rencana pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 yang kemungkinan akan berlangsung di tengah masa pandemik virus corona baru atau Covid-19.

Pasalnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mendapatkan data angka kematian yang cukup tinggi di daerah-daerah yang akan menggelar Pilkada.

"Data dari kami, 55 persen yang meninggal itu adalah dari warga yang berada di daerah pemilihan," ujar Ketua Bawaslu RI, Abhan, dalam acara Uji Publik yang digelar via daring, Sabtu (16/5).


Selain itu, Bawaslu juga sependapat dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang mengusulkan agar pelaksanaan Pilkada ditunda hingga status pandemik Covid-19 dicabut oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

"Saya kira apa yang disampaikan Pak Menkes bisa menjadi pertimbangan dari KPU," tambahnya.

Sebelumnya, KPU telah membuka opsi memulai kembali tahapan Pilkada Serentak mulai 6 Juni mendatang. Opsi itu didapat KPU setelah melakukan simulasi dengan mengacu kepada Perppu 2/2020.

Namun Komisioner KPU RI, Pramono Ubaid Tanthowi, mengaku pihaknya tengah menunggu kepastian perkembangan penyebaran virus asal Wuhan, China, ini dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"KPU sudah mengirim surat ke gugus tugas untuk memastikan dua hal. Pertama apakah masa tanggap darurat tanggal 29 Mei 2020 itu kira-kira ada kemungkinan akan diperpanjang, atau cukup sampai 29 Mei?" ucap Pramono Tanthowi.  

"Yang kedua, jika memang tidak dilanjutkan atau berhenti tanggal 29 Mei, maka setelah itu ada masa pemulihan. Nah, berapa lama masa pemulihan itu? Karena masa pemulihan itu akan mepengaruhi bagiamana teknis-teknis penyelenggaraan tahapan," sambungnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya