Berita

Jet Tempur SU-35/Net

Dunia

Rusia Luncurkan Jet Tempur Su-35 Pesanan Mesir

SABTU, 16 MEI 2020 | 22:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia siap meluncurkan produksi jet tempur Su-35 canggihnya di bawah kontrak dengan Mesir. Rencana jet itu akan segera dikirimkan ke Mesir, hanya saja harus menunggu saat yang tepat karena adanya penguncian.

"Pabrik Pesawat Gagarin di Komsomolsk-on-Amur telah meluncurkan produksi Su-35, yang dimaksudkan untuk dikirim ke Angkatan Udara Mesir. Produksi itu sesuai dengan kontrak yang ditandatangani pada 2018," sumber diplomatik militer mengabarkan hal itu kepada media, seperti dikutip dari Tass, sabtu (16/5).

Diplomat itu juga mengatakan belum mengetahui kapan tepatnya proses pengiriman karena adanya wabah.


Sebelumnya, pada Maret 2019 Mesir memutuskan membeli beberapa jet tempur Su-35 buatan Rusia dengan harga sekitar 2 miliar dolar AS, seperti dikutip dari Harian Kommersant Rusia.  

Su-35S adalah jet tempur serbaguna multiguna super 4 + 4 yang dapat ditingkatkan mutunya yang dikembangkan berdasarkan teknologi generasi kelima.

Su-35S dibedakan oleh rangkaian avionik baru berdasarkan sistem kontrol informasi, radar baru, mesin pengapian plasma dari peningkatan kapasitas dan vectoring dorong. Mesin ini memenuhi persyaratan untuk pembangkit tenaga pejuang generasi kelima karena memungkinkan pengembangan kecepatan supersonik tanpa menggunakan afterburner.

Jet tempur supersonik Su-35S melakukan penerbangan debutnya pada 19 Februari 2008. Jet tempur ini merupakan turunan dari pesawat Su-27. Su-35S berbobot 19 ton, memiliki langit-langit servis 20.000 meter, dapat mengembangkan kecepatan maksimum 2.500 km / jam dan memiliki awak satu pilot.

Persenjataan jet tempur termasuk 30 mm pesawat senjata, hingga 8 ton muatan senjata (rudal dan bom dari berbagai jenis) pada 12 titik bawah sayap. Su-35S telah beroperasi dengan Angkatan Darat Rusia sejak 2015.

China adalah negara pertama yang membeli Su-35 ketika menandatangani kesepakatan 2,5 miliar dolar dengan Rusia untuk 24 pesawat. Kesepakatan itu juga mempertimbangkan pasokan peralatan darat dan mesin cadangan. Pengiriman pesawat ke China selesai pada 2019. 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya