Berita

Kemhan saat pertemuan virtual ADSOM/Net

Pertahanan

Sekjen Kemhan RI Dalam Pertemuan ADSOM: Tidak Ada Negara Yang Bisa Tangani Situasi Ini Sendirian

SABTU, 16 MEI 2020 | 10:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Sekjen Kemhan RI) Marsda TNI Donny Ermawan Taufanto, M.D.S., berkesempatan memimpin Delegasi Indonesia dalam pertemuan virtual Asean Defence Senior Officials’ Meeting (ADSOM), di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.

Pertemuan yang dilaksanakan secara online melalui video conference tersebut membahas terkait kerjasama di bidang pertahanan, di antaranya kerjasama dalam penanganan pandemic Covid-19 dalam kerangka ASEAN Defense Ministers' Meeting (ADMM).

Pertemuan tersebut juga menjadi kesempatan yang baik untuk saling berbagi pandangan mengenai situasi keamanan regional dan internasional dalam konteks pandemik Covid-19.

Pertemuan ADSOM dibuka oleh Vietnamese Deputy Minister of National Defence Sen. Lieut. Gen Nguyen Chi Vinh selaku Ketua ADSOM dan diikuti oleh Delegasi Kementerian Pertahanan dari 10 Negara ASEAN dan Delegasi dari Sekretariat ASEAN, seperti dikutip dari rilis resmi Kementerian Pertahanan, Jumat (15/5).

Sekjen Kemhan, selaku Ketua Delegasi ADSOM Indonesia, menyampaikan bahwa pandemik Covid-19 memberikan efek dinamis. Tidak hanya pada pilar kesehatan atau sosial budaya, tetapi juga dalam stabilitas pertahanan ekonomi dan nasional.

Karena itu, penting bagi negara-negara ASEAN untuk mengkolaborasikan upaya komprehensif dengan memperluas kerja sama melalui pertukaran informasi, bantuan medis, serta kebijakan dan regulasi lunak.

“Setiap negara membutuhkan bantuan dari negara lain bahkan untuk negara maju seperti Cina dan AS. Tidak ada negara yang bisa menangani situasi ini sendirian,” ungkap Sekjen Kemhan RI.

Indonesia berkomitmen untuk selalu bekerja sama dengan negara lain terutama negara anggota ASEAN untuk menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin.

Kerja sama tersebut sangat penting untuk mengurangi virus dan efeknya, dengan menempatkan pandemik Covid-19 ini sebagai pelajaran untuk ancaman bersama di masa depan yang tidak dapat diprediksi dan tidak dapat diukur.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya