Berita

Menlu Rusia Sergei Lavrov/Net

Dunia

Menlu Sergei: Ngomong-ngomong Ada Spesialis Dari Rusia Di Antara Pakar WHO, Jadi Tidak Mungkin China Sembunyikan Kebenaran!

SABTU, 16 MEI 2020 | 10:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Rusia yakin, China tidak menyembunyikan apa pun terkait virus corona, begitu juga soal informasi virus tersebut sejak awal adanya pandemik.

Rusia percaya, Beijing telah memberi tahu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang wabah pada Desember lalu.

"Pada akhir Desember, semua orang belajar dari rekan-rekan kami di China tentang apa yang terjadi di sana, ketika mereka menjadi yakin bahwa itu benar-benar epidemik," ujar Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan kepada kelompok media Rusia, RBC, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Jumat (15/5).

Pada bulan Januari, para ahli, termasuk yang berada di bawah naungan WHO, sudah membahas hal ini, tekan Sergei.  

"Lalu, pada awal Februari, para pakar WHO mengunjungi Wuhan, di antara mereka, ngomong-ngomong, adalah seorang spesialis Rusia. Jadi tidak benar untuk mengatakan bahwa China menutup WHO atau bahwa WHO tidak sadar," kata Sergei selama wawancara.

Dia menolak proposal Senator AS Lindsey Graham untuk menampar China dengan sanksi jika Beijing tidak akan bekerja sama dan tidak akan memberikan laporan lengkap tentang peristiwa yang menyebabkan pecahnya virus corona.

"Ada kebutuhan untuk memahami alasan spesifik munculnya virus ini, mengapa proses penularan dari orang ke orang dimulai dan seterusnya. Ini akan menjadi kunci penting di masa depan dalam mengembangkan penangkalnya," lanjut Sergei.

"Itu juga berarti akan membantu memastikan terhadap ancaman ini. Jadi bukan malahan untuk membantah bahwa virus tersebut berasal dari pasar di China lalu perlu untuk menjatuhkan sanksi terhadap negara ini," katanya.

Kasus virus corona muncul pertama kali di Wuhan, China. Setelah itu menyebar dengan cepat ke negara-negara sekitarnya. Saat ini sedikitnya 188 negara terkena wabah ini. Eropa dan Amerika Serikat merupakan wilayah yang paling parah.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya