Berita

Ilustrasi, warga Zimbabwe berkumpul di luar gedung parlemen/Net

Dunia

Kelompok Hak Asasi Manusia Kecam Aksi Penculikan Dan Penyiksaan Terhadap Tiga Aktivis Perempuan

SABTU, 16 MEI 2020 | 07:56 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kelompok-kelompok hak asasi di Zimbabwe mengecam tindakan penculikkan dan kekerasan yang terjadi kepada tiga anggota oposisi perempuan. Mereka menuduh pasukan keamanan pemerintah ada di balik peristiwa itu.

Juru bicara Gerakan Untuk Perubahan Demokratis, Thabitha Khumalo, mengatakan peristiwa penculikan itu menunjukkan pemerintah tidak menghormati rakyat Zimbabwe.

"Mereka dilecehkan dan trauma, karena membela rakyat Zimbabwe yang menderita mereka harus menerima perlakuan itu. Kami benar-benar budak di negara kami sendiri. Ini secara otomatis berarti bahwa ZANU- PF pemerintah tidak menghormati rakyat Zimbabwe!" katanya, seperti dikutip VOA, Jumat (15/5).


"Kami benar-benar jijik pada penculikan ini dan kami menginginkan keadilan. Mereka yang melakukan penculikan itu harus dibawa ke tempat, seperti, kemarin."

Robert Shivambu, juru bicara Amnesty International di Afrika Selatan, mengatakan pihak berwenang harus meminta pertanggungjawaban pelaku.

"Pihak berwenang Zimbabwe harus melakukan penyelidikan penuh dan menyeluruh terhadap penculikan dan penyiksaan selanjutnya terhadap para pemimpin perempuan dari oposisi," katanya. Mereka yang diduga bertanggung jawab pidana harus dibawa ke pengadilan. "

Penculikan dan penghilangan aktivis sering terjadi di Zimbabwe. Hal itu sering terjadi sejak pemerintahan Presiden Robert Mugabe.

Juru bicara kepolisian Zimbabwe Paul Nyathi mengatakan ketiganya aktivis perempuan itu ditemukan sekitar 80 kilometer utara Harare dalam keadaan sedikit luka dan saat ini dalam perawatan. Pihaknya akan melakukan investigasi atas kasus itu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya