Berita

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule (kedua kanan)/Net

Politik

Ketua ProDEM: Pandemik Corona Seperti Jadi Berkah Bagi Koruptor Dan Sengsara Buat Rakyat

JUMAT, 15 MEI 2020 | 08:25 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Rencana pemerintah memberi suntikan dana sebesar Rp 152,15 triliun kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai tidak masuk akal. Terlebih jika menilik 12 BUMN yang sudah bersiap untuk menerima suntikan dana.

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule menilai pemberian dana melalui PP 23/2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional salah kaprah secara konsep.

Sebab seharusnya BUMN jadi pemberi solusi di tengah krisis akibat Covid-19, bukan malah ikut menggerogoti uang negara.

Baca: Iwan Sumule: BUMN Harusnya Suntik Dana Ke Negara, Bukan Jadi Vampir Penghisap Uang!

Selain itu, dia juga merasa tidak masuk akal dengan perusahaan-perusahaan BUMN yang bersiap mendapat dana segar tersebut.

“BUMN yang suka naikan tarif listrik, BUMN yang suka impor, BUMN konstruksi, BUMN pariwisata pula di masa pandemik,” ujarnya kepada redaksi, Jumat (15/5).

“Masak iya mau pariwisata dan ngotot bangun infrastruktur di masa pandemik,” sambung ketua DPP Partai Gerindra itu.

Menurutnya, semua kebijakan itu ngawur dan tidak tepat dikeluarkan di masa pandemik. Tepatnya di masa rakyat sedang mengalami kesusahan, mulai dari terkena gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), hingga sulit bekerja kembali sebagai pekerja harian.

Lebih jauh, Iwan Sumule sampai pada kesimpulan bahwa aturan dan kebijakan yang diterbitkan di masa krisis seperti bertujuan untuk menguras uang negara dan tidak pro rakyat.

Mulai dengan kehadiran Perppu 1/2020 yang memberi pasal kekebalan bagi pemerintah dalam mengelola uang ratusan triliun rupiah, Perpres 64/2020 yang mencekik rakyat dengan kenaikan iuran BPJS, hingga PP 23/2020 yang memberi suntikan dana ke perusahaan BUMN.

Dia khawatir kebijakan-kebijakan yang diterbitkan ini justru dimanfaatkan oleh orang-orang yang berhati culas untuk mengeruk keuntungan di masa krisis.

“Jadi pandemik corona seperti jadi berkah bagi koruptor dan sengsara buat rakyat. Aturan dan Kebijakan di masa pendemik yang dibuat hanya untuk menguras uang negara,” demikian Iwan Sumule.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya