Berita

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima/Net

Politik

Komisi VI DPR Dukung Erick Thohir Tingkatkan Produksi Alkes Dalam Negeri

JUMAT, 15 MEI 2020 | 00:42 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir telah memerintahkan perusahaan di lingkungan BUMN untuk meningkatkan kapasitas produksi alat kesehatan serta obat-obatan dalam negeri.

Dalam waktu dekat PT Biofarma, akan memproduksi sebanyak 50.000 alat tes corona berjenis Polymerase Chain Reaction (PCR) yang disebarkan ke suluruh Indonesia.

Selain itu, PT Len Industri (Persero) mulai memproduksi ventilator darurat untuk penanganan pasien Covid-19 yang menggunakan komponen lokal dan desain dari BPPT dan ITB.

Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima, mengapresiasi upaya tersebut agar segera  diproduksi demi kemandirian Indonesia di bidang kesehatan.

“Harus segera diwujudkan mana-mana yang bisa segera diproduksi untuk kemandirian alat kesehatan kita,” ujar Aria Bima kepada wartawan, Kamis (14/5).

Aria menambahkan, keputusan Erick Thohir itu sudah tepat dan benar. Tetapi, tetap harus diakselesarikan dengan berbagai instrument yang ada.

“Struktur pasar ini berubah, yang mana alkes dan pangan menjadi consumption terbesar. BUMN harus segera proaktif untuk menjadikan ini sebagai momentum untuk kemandirian terhadap industri farmasi baik itu obat-obatan dan alat kesehatan,” jelasnya.

Lanjut Aria, ke depan mungkin akan terjadi lagi kasus dan gejala yang sama dengan pandemik Covid-19. Untuk menghadapi hal tersebut industri farmasi Indonesia harus mampu menjawab permasalahan itu.

“Mungkin dengan kasus dan gejala yang sama akan terjadi kedepan dan ternayata bagaimana kita ventilator terbatas, bahan baku masker saja tergantung India, vitamin C saja kita bahan bakunya tergantung, inikan yang membuat kondisi mengatasi penyebaranya mengalami berbagai persoalan karena ketidak mampuan kita,” urainya.

Politisi PDI Perjuangan ini berharap, lewat BUMN, negara hadir untuk mencukupi kebutuhan obat-obatan dan alat kesehatan dengan memproduksi kebutuhan dalam negeri.

Selain itu, agar BUMN tidak hanya fokus terhadap industri farmasi namun secara keseluruhan terhadap perusahaan yang bernaung dibawahnya.

“BUMN ini jangan hanya dilihat ke farmasi tetapi juga bagaimana melihat BUMN itu sebagai development, jadi bukan hanya cost and profit tapi cost and benefit,” katanya.

Keuntungan yang paling nyata, menurutnya, adalah kontribusi BUMN terhadap peningkatan produk domestik bruto. Terutama usaha untuk menciptakan investasi yang membuka lapangan kerja dan menekan impor.

“Tugas benefit rasio dalam kepentingan Bangsa jangan hanya benefit korporasi saja, jadi secepat mungkin membuat langkah terobosan untuk kita bisa memproduksi indrusri farmasi, obat-obatan dan alat kesehatan,” katanya lagi.

Aria menekankan, selain mencukupi kebutuhan dalam negeri, kemudian korporasi mendapatkan keuntungan, BUMN juga berkontribusi untuk meningkatkan produk domestik bruto.

“BUMN jangan hanya dihitung untuk perusahaan dan setor deviden tapi bagaimana ikut mendukung terhadap pertumuhan ekonomi nasional dalam hitungan meningkatkan produk domestik bruto,” pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya