Berita

Musni Umar berharap kenaikan iuran BPJS Kesehatan dibatalkan/Net

Politik

Prihatin Dengan Kenaikan BPJS Kesehatan, Sosiolog Ini Beberkan 3 Alasannya

KAMIS, 14 MEI 2020 | 11:17 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di tengah pandemik Covid-19 secara mendadak menimbulkan keprihatinan banyak pihak.

Salah satunya Sosiolog senior Musni Umar. Sebagai pemegang kartu BPJS Kesehatan kelas I, Musni menguraikan setidaknya tiga alasan yang membuat dirinya merasa prihatin.

"Pertama karena MA (Mahkamah Agung) telah melarang menaikkan iuran BPJS Kes dan kedua mayoritas rakyat saat ini susah akibat Covid-19. Banyak yang di- PHK, banyak yang dirumahkan dan jatuh miskin," ujar Musni melalui akun Twitter pribadinya, Kamis (14/5).


Alasan terakhir, menurut Rektor Universitas Ibnu Chaldun itu, karena kinerja BPJS kesehatan masih belum maksimal. Terlihat di lapangan banyak masyarakat dipaksa menunggu berjam-jam di rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan.

"Inilah yang membuat saya prihatin. Mudah-mudahan ini bisa dipertimbangkan untuk dibatalkan kenaikannya," harap Musni.

Diketahui, tanpa ada pengumuman terlebih dahulu, Presiden Joko Widodo diam-diam meneken Peraturan Presiden (Perpres) No 64/2020 tentang perubahan kedua atas Perpres nomor 82/2018 tentang Jaminan kesehatan.

Berdasarkan Perpres 64/2020, iuran peserta mandiri kelas I menjadi Rp 150.000, naik dari sebelumnya sebesar Rp 80.000. Kemudian iuran peserta mandiri kelas II menjadi Rp 100.000 dari semula Rp 51.000. Ketentuan besaran iuran di atas mulai berlaku per 1 Juli 2020

Sementara Untuk kelas III tak mengalami kenaikan saat ini, atau masih sebesar Rp 25.500. Tetapi pada awal 2021 iuran kelas III ini naik menjadi Rp 35 ribu.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya