Berita

Presiden Jokowi saat menerima kedatangan Ketua PP Muhamadiyah Din Syamsuddin 2015 lalu/Net

Politik

Singgung Jokowi Pernah Minta Tolong Berantas Mafia, Din Syamsuddin: Nyatanya Semakin Merajalela

RABU, 13 MEI 2020 | 17:05 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengingat kembali pertemuanya dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Saat pertemuan itu, Jokowi mengenakan seragam lengkap TNI AD Kostrad.

Din yang ketika itu sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah mengungkap, pertemuannya dengan Jokowi di Istana pada medio Juni 2015 lalu.

“Saya punya pengalaman pribadi. Suatu waktu, soal ketaksungguhan, termasuk dalam menghadapi kleptokrasi dan oligarki itu. Beliau itu dulu pernah ya sewaktu saya memimpin PP Muhammadiyah ke Istana, mungkin yang ada gambar beliau pakai baju militer. Minta tolong, kepada PP Muhamamdiyah untuk membantu pemerintah menghadapi dan mengatasi (mafia)," ujar dalam wawancaranya dengan Refly Harun di channel Youtube Refly Harun yang dilihat redaksi, Rabu (13/5).


Dalam pertemuan itu, Din mengungkap, Jokowi menyebut berbagai mafia satu per satu, mulai mafia beras, gula, garam, daging, sampai ke mafia pendidikan.

“Itu jumlahnya belasan itu. Kami bilang siap (membantu Jokowi melawan para mafia). Tapi apa yang terjadi? Mafia merajalela, mafia semakin merajalela," ujar Din.

Pakar hukum Refly Harun selaku tuan rumah, yang penasaran menanyakan lebih detail kepada Din apakah mafia itu berganti atau tetap orang yang sama.

Din Syamsuddin pun hanya menjawab bahwa aksi para mafia itu merusak tatanan pemerintahan.

"Oh saya gak tahu, saya bukan ahli mafiologi kriminologi, tapi kenyataannya ada dan masih kuat. Ini akan merusak tatatan good governance," demikian jawaban Din.

Dia pun menyoroti ada oknum-oknum tertentu di pemerintahan yang mencooba meraup keuntungan dengan posisi yang dijabatnya sekarang.

"Ternyata ada pihak-pihak yang mencari keuntungan dari posisinya di kehidupan negara ini. Kalau mau terus terang," kata Din yang menjawab pertanyaan Refly.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya