Berita

Warga Surabaya akan langsung menjalani rapid test begitu ada tetangga mereka yang dinyatakan positif Covid-19/RMOLJatim

Nusantara

Sarang Tawon, Metode Pemkot Surabaya Cegah Penyebaran Covid-19 Di Perkampungan

RABU, 13 MEI 2020 | 14:10 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya punya sebuah metode khusus untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19, khususnya di wilayah perkampungan. Metode ini bernama Sarang Tawon.

“Kita melakukan metode sarang tawon. Jadi ketika di lokasi-lokasi ditemukan ada terpapar, maka di kampung itu kita lakukan rapid test secara massal, sejumlah warga yang ada di situ,” kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Eddy Christijanto, dikutip Kantor Berita RMOLJatim di Balai Kota Surabaya, Selasa (12/5).

Eddy menjelaskan, hingga saat ini Pemkot Surabaya telah menggelar rapid test massal di lima wilayah perkampungan Surabaya.

Di antaranya di Manukan Kulon, Bratang Gede, Rungkut Lor, dan Kedung Baruk. Nah, ketika dilakukan rapid test ditemukan ada yang reaktif, maka orang tersebut langsung dilakukan tes swab.

“Tapi tes swab kan hasilnya menunggu 4 sampai 8 hari. Nah, sambil menunggu hasil swab itu, arahan Ibu Walikota, orang tersebut dilakukan isolasi di salah satu hotel,” imbuhnya.

Dalam proses isolasi tersebut, Eddy mengungkapkan, Pemkot Surabaya menerjunkan jajaran Satpol PP, Linmas, beserta petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dan kecamatan setempat untuk memotivasi dan mengajak warga agar mau melakukan isolasi di hotel.

Tujuannya, agar virus tersebut tidak sampai menular kepada anggota keluarga lain ataupun tetangga di sekitar lokasi.

“Nanti kalau hasil swab-nya negatif, maka mereka kita kembalikan ke rumahnya. Tapi kalau hasil swab positif, maka akan kita rawat di Rumah Sakit Surabaya. Jadi tujuan kita adalah untuk bisa menekan sejauh mungkin terjadinya pandemik,” jelas Eddy.

Sebab, Eddy menyebut virus ini hanya bisa diketahui secara pasti dengan melakukan tes swab. Apalagi, tidak semua orang yang terkena Covid-19 ini memiliki gejala seperti batuk, badan lemas, dan sesak napas.

“Untuk itu, supaya ini tidak menular ke mana-mana, maka kami mohon khususnya bagi yang OTG (orang tanpa gejala) agar mengikuti kebijakan pemerintah untuk dilakukan isolasi,” pinta Eddy.

Menurut dia, potensi OTG ini justru penularannya lebih berbahaya. Karena, orang tersebut positif Covid-19 namun tidak memiliki gejala apapun dan tidak merasa sakit.

Sehingga mereka bisa bebas melakukan aktivitas seperti biasa dan berkumpul dengan orang lain.

“Justru orang yang tanpa gejala, dia merasa sehat akhirnya bisa kemana-mana, bergaul dengan orang lain. Akhirnya menularkan yang lain. Kalau orang itu terpapar positif maka medis juga pasti mengantisipasi dengan APD (alat pelindung diri),” ungkapnya.

Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya ini menambahkan, rapid test yang dilakukan di suatu wilayah itu berdasarkan hasil kajian epidemiologi dari Dinkes. Ketika kajian epidemiologi itu menyatakan perlu dilaksanakan rapid test, maka pihaknya langsung menggelar hal tersebut.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya