Berita

Said Didu dan Kivlan Zen/Net

Publika

Said Didu Dan Kivlan Zen Kesatria Pejuang

RABU, 13 MEI 2020 | 10:27 WIB

ASPIRASI senyap rakyat dan bangsa Indonesia mesti disuarakan keras. Ketidakadilan dan penindasan tak bisa dibiarkan. Tanah air tetap harus terjaga dan terpelihara. Tangan-tangan jahat tidak boleh mengotori. Kedaulatan negara harus dipertahankan dan ditegakkan.

Ketika kekuatan global semakin menghegemoni, persatuan dan kesatuan seluruh anak bangsa harus tergalang kompak. Bahu-membahu mengusir penjajah yang kini berwajah bisnis dan politik. Substansinya sama saja yakni mengeruk dan menghabisi aset milik rakyat dan bangsa.

Said Didu berteriak, purnawirawan bergerak. Bersama merasakan sesak jiwa atas kejumawaan para penjajah yang berbulu kerjasama dan bantuan. Menggugat hutang budi dan hutang materi yang telah mereka tancapkan dalam-dalam.


Penghianat negara adalah pembuka gerbang. Mereka semestinya penjahat yang mesti dihukum. Bukan purnawirawan pejuang seperti Kivlan Zen atau Said Didu yang meradang karena cinta tanah air dan ibu pertiwi.

Penghianat itu memiliki kekayaan dari kerjasama penjualan aset negara dan tanah tanah yang diserahkan pada orang yang bukan pribumi. Undang-Undang Penghianatan Negara mendesak untuk dibuat, bila perlu hukum gantung adalah sanksi bagi para penghianat negara. Mereka merupakan musuh negara dan musuh rakyat.
 
Kivlan Zen dan para purnawirawan bangkit membangun harapan. Sementara Said Didu dan banyak pejuang akademisi, ulama, buruh, aktivis kemasyarakatan, serta elemen rakyat lain bertekad bersama untuk berjuang mengubah keadaan. Kezaliman harus ditumbangkan.

Usir penjajah dan ganti pejabat penghianat.

Inilah misi suci perjuangan dibawah bendera konstitusi. Tegakkan ideologi dan pulihkan kedaulatan. Kedaulatan rakyat dan hukum telah lama diporakporandakan dan dinistakan.

Komunisme dan kapitalisme harus dihancurkan, agama harus dimuliakan, kesewenangan mesti dilawan. Para pejuang terpanggil untuk maju ke garda depan. Kemenangan sudah dekat dan pertolongan Allah sangat diharapkan.

Maju terus Kivlan Zen dan Said Didu. Berjuang bersama rakyat. Bergerak dengan penuh semangat.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.

Merdeka..!

M. Rizal Fadillah
Pemerhati politik dan kebangsaan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya