Berita

Eddy Christijanto akui masih banyak OTG yang sulit diajak berobat/RMOLJatim

Nusantara

Tak Semua OTG Mau Diajak Berobat, Dinkes Surabaya Keluarkan Sejumlah Jurus Spesial

SELASA, 12 MEI 2020 | 12:01 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Para petugas medis Dinas Kesehatan Kota Surabaya harus bersusah payah menangani warga yang terjangkit Covid-19.

Pasalnya, tak semua warga mau berobat ke rumah sakit. Padahal kebanyakan orang yang terkonfirmasi positif ada yang tak merasakan gejala (OTG), seperti batuk, pilek, dan sesak. Padahal hasil pemeriksaan via tes swab menyatakan mereka telah terkonfirmasi Covid-19.

Mayoritas penolakan saat akan dibawa tim medis ke rumah sakit. Ini lantaran karena mereka menganggap tak memiliki keluhan.

“Tapi dia kan bawa virus. Untuk itu, kami tim dengan Kasatpol PP dan camat turun untuk menyadarkan mereka. Memang perlu seni sendiri untuk menyadarkan mereka. Gampang-gampang susah,” kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Eddy Christijanto, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (11/5).

Eddy menambahkan, ada banyak cara persuasif yang dilakukan supaya para OTG itu mau berobat ke rumah sakit. Di antaranya, melibatkan RT, RW, dan tokoh masyarakat yang ada di wilayah tersebut.

Agar bersedia dites swab di rumah sakit, petugas juga menjelaskan kepada OTG bahwa biaya pengobatan gratis. Semuanya ditanggung pemerintah kota.

“Nanti kalau swab-nya negatif, kita kembalikan ke rumah lagi. Ketika ditinggal ke rumah sakit, rumah akan disemprot disinfektan,” paparnya.

Upaya lain yang dilakukan Tim Gugus Covid adalah dengan melibatkan pihak manajemen perusahaan. Melalui pimpinan perusahaan, karyawan yang terjangkit Covid-19 yang semula menolak, akhirnya luluh mengikuti saran pimpinan perusahaan untuk berobat.

“Kita hubungi pimpinan (mereka), akhirnya paham,” lanjutnya.

Tak hanya itu, pelibatan pimpinan partai politik juga dilakukan untuk membuat para OTG ini mau diajak berobat. Keterlibatan fungsionaris parpol ini dilakukan terhadap OTG yang merupakan kader partai.

Langkah ini dilakukan setelah berbagai cara yang ditempuh selalu gagal. Setelah ditelisik, yang bersangkutan adalah kader partai.

Maka, Pemkota pun menyampaikan kepada pimpinan parpol, bahwa upaya melalui jalur partai dilakukan semata-mata untuk menyelamatkan yang bersangkutan, keluarga, dan tetangganya.

“Setelah panjang lebar kita jelaskan, akhirnya pimpinan partai memahami, kemudian membantu kita untuk mengajak mereka yang OTG agar mau berobat,” ucapnya.

Upaya lainnya yakni dengan melibatkan pihak kepolisian, Satpol PP, dan perawat perempuan. Perawat dari puskesmas menjelaskan masalah medis, sedangkan masalah sosial disampaikan oleh petugas Satpol PP dan Linmas.

Sementara aparat kepolisian menjelaskan masalah yang berkaitan dengan keamanan untuk warga.

“Harus ada strategi dan cara khusus untuk bisa mengajak mereka mau berobat ke rumah sakit. Kasus satu dengan lainnya tak sama. Dan memang gampang-gampang susah,” tegasnya.

Dari pengalaman yang dilalui, Eddy menyampaikan, hingga saat ini sebanyak 24 orang yang harus didekati melalui bantuan pihak lain agar mereka mau dievakuasi menuju rumah sakit untuk berobat.

“Di (Pasar Tradisional) PPI 17 orang yang mau kita evakuasi, di Rungkut ada 7 orang,” urainya.

Eddy mengaku, OTG yang enggan berobat ke rumah sakit bahkan ada yang satu keluarga berjumlah 6 orang. Meliputi orang tua, anak, dan cucu. Ia mengakui dalam menghadapi warga yang menolak berobat meski statusnya terkonfirmasi memang harus telaten dan sabar.

“Ada yang sampai dua hari kita masih dekati. Alasan mereka enggan ke rumah sakit, karena sudah mengisolasi diri,” sebutnya.

Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Covid-19, rata-rata yang menolak berobat berusia lanjut. Apabila tingggal serumah dengan anak dan cucu, dan rapid testnya negatif, dipisahkan dahulu. Namun demikian, untuk keperluan makan tetap ditanggung Pemerintah Kota Surabaya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya