Berita

Bupati Blora, Djoko Nugroho, akan data ulang warga yang belum mendapat bantuan dari pemerintah pusat/RMOLJateng

Nusantara

Bantuan Pemerintah Pusat Dinilai Tidak Tepat Sasaran, Bupati Blora Punya Satu Solusi

SELASA, 12 MEI 2020 | 08:20 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Bupati Blora, Djoko Nugroho, menyebut penyaluran bantuan sosial (bansos) yang bersumber dari pemerintah pusat tidak tepat sasaran. Untuk itu, Bupati mengajukan sebuah solusi agar bantuan bisa diterima pihak yang memang sangat membutuhkan.

Salah satu contoh tidak tepatnya sasaran bantuan pemerintah pusat adalah adanya Pegawai Negeri Sipil (PNS) Blora yang menerima bantuan tersebut.

Kondisi menjadi rumit karena Pemkab tidak memiliki kewenangan untuk mengubah data yang diberikan pemerintah pusat. Bupati menekankan bahwa penyaluran bantuan dari presiden dan kemensos itu didasarkan kepada data dari BPS (Badan Pusat Statistik).

"Pemkab tidak punya kewenangan untuk mengubah data dari BPS itu. Kita sadar penyalurannya banyak yang tidak tepat sasaran, dan inilah yang sedang kita evaluasi untuk diusulkan kepada pemerintah pusat agar bisa melakukan perbaikan data. Contoh di Sambong ada seorang PNS masih terima bantuan. Mohon maaf Pemkab Blora tidak punya kewenangan untuk mengubah,” ujar Djoko Nugroho, saat menggelar konferensi pers terkait perkembangan dan penanganan Covid-19 di gedung Setda Blora, Senin (11/5).

Namun demikian, Pemkab tak berdiam diri. Pemkab coba memberi solusi dengan mendata orang-orang yang belum masuk data bantuan dari pusat, yang mestinya dapat bantuan tersebut. Mereka didata ulang melalui masing-masing kepala desa dan lurah.

Dilaporkan Kantor Berita RMOLJateng, data inilah yang nantinya akan diberikan bantuan oleh Pemkab Blora dan Kades (BLT Dana Desa) pada 15 Mei mendatang.

"InsyaAllah dengan cara seperti ini, kemungkinan yang selama ini terlewat akan bisa tertangani, kemungkinan tidak tepat sasaran bisa diperkecil. Dengan catatan data yang disusun masing-masing desa benar dan sesuai kenyataan di lapangan. Hal ini perlu diketahui bersama. Jadi bantuan dari Pemkab dan Desa untuk menangani saudara kita yang tidak ter-cover bantuan Pusat,” jelasnya.

Dihubungi terpisah, Kepala dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak (Dinsos P3A), Indah Purwaningsih, membenarkan hal itu.

"Infonya begitu. Ini lagi pada lapor. Kami inventarisir dulu ya. Saya sudah minta untuk divalidasi di lapangan," ujarnya melalui pesan singkat.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya