Pria mengenakan masker/Net
Sebuah studi mengungkapkan alasan mengapa pria lebih rentan terinfeksi virus corona baru (Covid-19) dibanding wanita.
Studi yang dilakukan oleh para ilmuan Eropa yang dipublikasikan dalam European Heart Journal itu mengungkapkan, darah pria memiliki kadar enzim kunci lebih tinggi dari wanita yang digunakan oleh virus corona baru untuk menginfeksi sel.
Angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) adalah enzim kunci yang ditemukan di jantung, ginjal dan organ-organ lainnya. Itu adalah reseptor pada permukaan sel yang berikatan dengan virus corona baru dan memungkinkannya untuk masuk dan menginfeksi sel.
Selain di paru-paru, jantung, dan ginjal, ACE2 dalam studi tersebut juga ditemukan dalam kadar yang sangat tinggi di testis.
Dengan penemuan tersebut, para ilmuan mengatakan hal tersebut bisa menjelaskan konsentrasi ACE2 yang lebih tinggi pada pria, dan mengapa pria lebih rentan terhadap Covid-19.
Dikutip dari
CNA, Senin (11/5), studi tersebut juga menemukan obat yang diresepkan secara luas yang disebut penghambat ACE atau penghambat reseptor angiotensin (ARB) yang tidak mengarah pada konsentrasi ACE2 lebih tinggi, sehingga tidak meningkatkan risiko Covid-19 untuk orang yang memakainya.
ACE inhibitor dan ARB secara luas diresepkan untuk pasien dengan gagal jantung kongestif, diabetes atau penyakit ginjal.
"Temuan kami tidak mendukung penghentian obat ini pada pasien Covid-19," kata seorang profesor kardiologi di University Medical Center (UMC) Groningen di Belanda, yang ikut memimpin penelitian tersebut, Adriaan Voors.
Adapun penelitian tersebut dilakukan dengan menganalisis ribuan pria dan wanita. Diketahui, tim Voors mengukur konsentrasi ACE2 dalam sampel darah yang diambil dari lebih dari 3.500 pasien gagal jantung di 11 negara Eropa.
Penelitian ini sebenarnya sudah dilakukan sebelum pandemik, dan tidak melibatkan pasien Covid-19 pada awalnya.
Namun ketika diketahui bahwa ACE2 adalah kunci virus corona baru masuk ke dalam sel, maka tim Voors memperluas penelitian tersebut.
"Ketika kami menemukan bahwa salah satu biomarker terkuat, ACE2, jauh lebih tinggi pada pria daripada wanita, saya menyadari bahwa ini memiliki potensi untuk menjelaskan mengapa pria lebih mungkin meninggal akibat Covid-19 daripada wanita," jelas seorang dokter di UMC Groningen, Iziah Sama, yang juga ikut dalam penelitian tersebut.
Pandemik Covid-19 menurut perhitungan
Reuters sudah mengindeksi lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia dan membunuh hampir 277.000 orang.
Dari kematian dan jumlah korban infeksi, pria lebih mungkin terkena penyakit atau bahkan lebih parah daripada perempuan.