Berita

Andi Yusran menilai polarisasi Pemerintah Pusat dengan Anies Baswedan menjadi pemanasan jelang Pilpres 2024/Net

Politik

Polarisasi Pempus Vs Anies Baswedan Jadi Pemanasan Menuju 2024

SENIN, 11 MEI 2020 | 12:25 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

RMOL. Perbedaan cara pandang pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menangani pandemik Covid-19 tanpa disadari telah menimbulkan polarisasi.

Hal yang paling menjadi sorotan tentu saja polarisasi antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bahkan ada kesan sejumlah menteri Presiden Joko Widodo seperti sedang mengeroyok dan menjegal langkah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas), Andi Yusran mengatakan, setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan polarisasi tidak terhindarkan antara elite pusat dengan Gubernur Anies Baswedan


"Polarisasi terjadi karena ketiadaan desain besar dalam penanganan kasus pandemik Covid-19, sehingga semua kutub kekuasaan menjalankan kebijakannya masing-masing," ucap Andi Yusran kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (11/5).

Hal tersebut pun memicu terjadinya gesekan kebijakan, baik secara horizontal yakni antarkementerian dan lembaga, serta secara vertikal antarsusunan pemerintahan. Yaitu pemerintah pusat dengan pemprov DKI.

Andi melanjutkan, Gubernur Anies saat ini dianggap sebagai ‘musuh bersama’ oleh elite pusat dalam isu Covid-19.

"Semua itu tidak lain karena kebijakan Anies terlalu laju meninggalkan para elite di atasnya yang sebagian daripadanya baru ‘bangun tidur’," imbuhnya.

Lanjut Andi Yusran, polarisasi Pemerintahan Pusat versus Anies Baswedan muncul sebagai bagian dari ‘pemanasan’ menuju Pilpres 2024.

"Tidak bisa dipungkiri bahwa pandemik Covid-19 ini menjadi ‘blessing in disguise’ bagi Anies yang terlihat leading dalam menangani pandemik Covid-19," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya